Stanislaus memandang, pelaku penyerangan bertindak secara sistematis. Salah satu indikasinya yakni pelaku menggunakan senjata serbu yang mematikan.
Sebagai informasi, personel keamanan menemukan selongsong peluru di tempat kejadian perkara.
Selongsong itu diduga berasal dari senjata serbu AK-47 berkaliber 7,52 mm.
“Ini sudah direncanakan. Pelaku juga telah menghitung dampaknya,” ungkapnya.
Lalu, apa tujuan pelaku? Menurut Stanislaus, pelaku menggunakan teror untuk mencapai tujuan politik, yakni ingin berkuasa di Papua.
Di samping itu, pelaku ingin menunjukkan eksistensinya. Maka, pelaku menggunakan cara instan, yaitu dengan aksi kekerasan.
“Mereka (kelompok) kecil yang berbeda prinsip dengan pemerintah resmi. Mereka melakukan aksi dengan mengarah kepada kekerasan, melakukan aksi brutal supaya dilihat dunia luar,” sebutnya.
Stanislaus kembali menegaskan, atas tindakan pelaku yang menimbulkan korban jiwa dan menciptakan ketakutan di masyarakat, aparat keamanan harus bisa mengusut kasus ini dan menangkap pelaku.
“TNI Polri harus bisa memastikan keselamatan masyarakat dan menciptakan kekondusifan,” tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.