JAMBI, KOMPAS.com - Sebanyak 15 unit mobil tangki berkapasitas 5.000 dan 16.000 liter disiapkan oleh PT Pertamina (Persero) untuk mengurai antrean panjang pembelian solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jambi.
Pasalnya, banyaknya mobil truk batu bara yang mengantre membeli solar menyebabkan kemacetan lalu lintas.
15 unit mobil tangki tersebut nantinya dijadikan sebagai SPBU keliling yang khusus menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar.
Baca juga: Truk Batu Bara Ikut Antre Solar Subsidi di Jambi, Dirut Pertamina: Dilarang, itu Industri Besar
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, pemerintah Jambi sebelumnya telah mengeluarkan aturan dengan membuat sebanyak lima titik SPBU yang dikhususkan untuk melayani truk pengangkut batubara membeli BBM jenis solar.
Lima lokasi SPBU tersebut berada di kawasan Tanjung Lumut, Bagan Pete, Talang Bakung, Jalan Lingkar Timur dan Pal 10/
“Kami juga menambah nozzel disetiap SPBU agar kebutuhan solar ke masyrakat cepat teratasi. Sehingga tidak terjadi lagi antrean panjang di SPBU dan menyebabkan kemacetan,” kata Nicke, usai memantau SPBU di Jambi, Sabtu (2/4/2022).
Nicke menjelaskan, suplai BBM selama Ramdhan hinggga menjelang idul fitri dijamin aman. Ia pun meminta kepada masyarakat untuk tidak panik sehingga membeli BBM dalam jumlah banyak akibat takut kehabisan.
Sebab, sejauh ini suplai BBM untuk setiap wilayah di Indonesia masih relatif aman.
“Peningkatan bisnis yang luar biasa menyebabkan konsumsi solar menjadi meningkat. KIta sudah melakukan langka antisipasi agar tidak terjadi kelangkaan,” ujarnya.
Baca juga: Wakil Menteri BUMN Sidak SPBU Utama Raya Situbondo, Cek Stok Solar
Selain itu, Nicke pun mengimbau untuk kendaraan mewah bermesin diesel agar tidak menggunakan solar yang merupakan BBM subsidi oleh pemerintah, sehingga kebutuhan dapat tercukupi.
Dia pun meminta kesadaran masyarakat agar hanya menggunakan dexlite untuk kendaraan diesel.
“Setiap liternya BBM subsidi negara harus menanggungnya Rp 7.800 per liter. Maka, kita sama-sama melakukan pengawasan agar solar subsidi ini tepat sasaran,” jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.