GUNUNGSITOLI, KOMPAS.com – Warga Kota Gunungsitoli, Kepulauan Nias, Sumatera Utara memiliki tradisi unik untuk menyambut Bulan Suci Ramadhan, yakni mandi laut.
Mandi laut adalah tradisi mandi bersama di laut yang dilakukan anak-anak hingga orang dewasa yang dilakukan setiap menjelang Ramadhan. Tradisi ini dipercaya untuk menyucikan diri menyambut Ramadhan.
Arfinsyah Putra Gea, Ketua Remaja Masjid Al Hikmah Landatar mengatakan, kegiatan mandi laut sudah dilakukannya sejak masih anak-anak hingga saat ini. Hal ini pun diwariskan turun temurun di Gunungsitoli.
Baca juga: Menengok Tradisi Mandi Cahaya Lilin Kemiri di Polewali Mandar Saat Ramadhan
"Mandi laut sebelum puasa sudah sejak lama dilakukan di Gunungsitoli," kata Arfinsyah yang dijumpai Kompas.com pada Sabtu (2/4/2022).
Selagi warga melakukan mandi laut, remaja Masjid Al Hikmah Landatar yang diketuai Arfinsyah melakukan kegiatan lain seperti tarik tambang dan lomba bola pantai.
"Guna memeriahkan menyambut bulan suci Ramadhan," ucapnya.
Setelah melakukan mandi di laut bersama, para warga kemudian menyucikan diri dengan air limau atau berlimau di rumah masing-masing.
Dalam bahasa Nias, tradisi berlimau disebut dengan Managawa.
"Biasanya, sebelumnya puasa juga ada aktivitas yang bernama berlimau atau mandi air limau, dalam bahasa nias disebut Managawa," ungkap dia.
Baca juga: Tradisi Nyadran, Berdoa ke Makam Tenggelam di Pesisir Semarang
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.