Sejak saat itu, tradisi tersebut dilestarikan anak cucu dan warga Solo hingga sekarang.
"Asal mulanya hanya 15 kilogram beras menjadi ratusan porsi. Asalnya untuk buka bersama sisanya dibagikan yang memerlukan," kata Ketua Takmir Masjid Darussalam Jayengan Solo, HM Rosyidi Muhdhor.
Baca juga: Curhat Warga Solo Mengantre Minyak Goreng Curah di Pasar Gede, Rela Datang Usai Sahur
Seiring perkembangan jumlah bahan pembuatan bubur samin khas Banjar terus mengalami peningkatan.
Sampai dengan sekarang Masjid Darussalam Jayengan bisa membuat bubur samin khas Banjar sebanyak 45 kilogram atau 1.300 porsi.
"Mulai hari ini karena Bapak Presiden Jokowi memberi kelonggaran boleh menggelar kegiata Ramadhan maka kita berniat membuka lagi (pembuatan bubur samin)," ungkap Rosyidi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.