Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang Heru Subroto mengaku mengenal Yazid secara pribadi. Ia mengatakan Yazid dikenal sebagai relawan yang banyak bergerak di bidang kemanusian.
"Orangnya memang supel dan gampang bergaul. Kita semua tentu kehilangan dengan kepergian almarhum," jelas Heru yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Sabtu (2/4/2022).
Ia menduga saat kejadian, korban terburu-buru karena jelang shalat Jumat.
Dari informasi yang didapat Yazid sempat bertahan di udara dengan ketinggian 200 meter selama 4 menit.
"Dari informasi yang saya dapat beliau sempat bertahan di udara selama 4 menit di ketinggian 200 meter. Safety untuk body-nya belum terpasang sempurna, karena maaf, saudara Yazid mungkin terburu-buru," kata dia.
Baca juga: Gagal Mendarat, Atlet Paralayang Jatuh dari Ketinggian 200 Meter ke Atap dan Meninggal
Yazid terbang diurutan terakhir, karena safety belt tak terpasang sempurna dirinya jatuh terpisah dari paralayangnya.
Menurut Heru, paralayang adalah sport-tourism yang memiliki risiko tinggi. Sehingga semua yang mengikutinya harus mematuhi aturan keselamatan.
"Mengenai kejadian kemarin, mungkin korban terburu-buru karena menjelang shalat Jumat, sehingga ada yang tidak dipenuhi. Ini harus ada pendampingan," tegasnya.
Dia menjelaskan, pendampingan dilakukan oleh Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) selaku induk organisasi yang membawahi atlet paralayang.
Baca juga: Terbawa Angin Kencang, Penerbang Paralayang Tersangkut di Pohon
"Jadi diharapkan ada jadwal latihan rutin bersama yang tujuannya pengawasan dan kontrol, saling mengingatkan mengenai aturan keselamatan tersebut," kata Heru.
Heru mengungkapkan, kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak. Apalagi, saat ini paralayang sedang digemari banyak orang.
"Khusus di Kabupaten Semarang, paralayang ini menjadi olahraga yang membanggakan karena prestasi yang ditorehkan sangat banyak," ungkapnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dian Ade Permana | Editor : Khairina, Pythag Kurniati), Tribun Jateng
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.