JAYAPURA, KOMPAS.com - Ribuan mahasiswa dan masyarakat mengatasnamakan Petisi Rakyat Papua (PRP) kembali menggelar demonstrasi menolak pemekaran daerah otonomi baru (DOB) di Papua.
Aksi demo damai ini berlangsung di beberapa titik di Kota Jayapura, Papua, Jumat (1/4/2022).
Dari pantauan Kompas.com di lapangan, demonstrasi menolak DOB ini berlangsung di beberapa lokasi, seperti Kampus Uncen Perumnas III Waena, Kampus Uncen Abepura, Jalan Expo Buper Perumnas 1 Waena. Massa kemudian berkumpul di Lingkaran Abepura, Kota Jayapura, Papua.
Massa aksi yang berkumpul ini dijaga ketat aparat keamanan dari Polri dan TNI. Hal ini membuat aktivitas transportasi, ruko dan kios yang berada di sepanjang Jalan Raya Abepura, Kota Jayapura, harus tutup. Bahkan, beberapa jam aktivitas lumpuh total.
Ada sekitar 116 organisasi yang hadir dan menyampaikan aspirasi untuk menolak DOB di Papua. Hal ini terlihat dari aspirasi yang disampaikan secara bergeliran melalui orasi-orasi.
Baca juga: Stok Bahan Pokok di Jayapura Aman hingga Akhir Ramadhan, Masyarakat Diminta Tak Khawatir
Tolak DOB
Dalam peryataan sikap yang dibacakan, Jubir Petisi Rakyat Papua Kambrat Jeffry Wenda menyatakan tegas menolak pemekaran DOB di tanah Papua.
“Rakyat di Papua dengan tegas menolak keberadaan DOB di Papua,” kata Jefri di Lingkaran Abepura, Kota Jayapura, Papua, Jumat.
Pembacaan pernyataan itu disaksikan Ketua DPR Papua John Banua Rouw dan sejumlah anggota DPR Papua serta Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri.
“Aspirasi atau statement politik rakyat tidak diserahkan ke enam anggota DPR Papua yang hadir di tengah-tengah masa aksi. Karena alasannya rakyat dan DPR Papua sama-sama punya harga diri dan wibawa, sehingga tidak diserahkan di jalan-jalan,” ujar Jeffry.
Massa aksi kemudian diarahkan menandatangani petisi tolak DOB di Papua. Usai menandatangani petisi, massa aksi melakukan pembersihan di sepanjang lokasi aksi dengan memunggut sampah-sampah di pinggir ruko dan ruas jalan.