BLORA, KOMPAS.com - Ruas jalan yang membentang dari Blora, Grobogan dan Demak kondisinya cukup memprihatinkan.
Kondisi fisik jalan provinsi tersebut sudah tak sebanding dengan beban tonase kendaraan yang melintas, sehingga kerap menimbulkan kerusakan.
Untuk mengatasi persoalan itu, ketiga bupati daerah tersebut berencana mengirimkan surat ke Kementerian Pekerjaan Umum, dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) agar segera menindaklanjutinya.
Baca juga: Jelang Mudik Lebaran 2022, BMSDA Kota Bekasi Akan Pantau Jalan Rusak
"Saya sudah komunikasi dengan Bupati Grobogan sudah minta waktu dan sekarang sudah kita susun surat resminya permohonan kita dari tiga bupati untuk memohon ruas jalan dari Mranggen Demak sampai Blora ini bisa menjadi jalan nasional," ucap Bupati Blora, Arief Rohman di Alun - Alun Blora, Jumat (1/4/2022).
Dirinya mengaku sempat mengadukan permasalahan jalan tersebut ke Presiden Joko Widodo, saat orang nomor satu di republik ini meresmikan Bandara Ngloram pada 17 Desember 2021 lalu.
"Saya dengan Bupati Grobogan sudah matur ke beliau, jadi tinggal policy kebijakan teknisnya di kementerian, dan juga kita mohon dukungan dari DPR dapil dari sini, untuk mendukung ini, karena sesuai dengan kebutuhan yang sudah mendesak karena daya tampung jalannya sudah enggak mumpuni," terang dia.
Arief mengungkapkan sempat mendapatkan keluhan dari sopir travel yang melintasi jalur Blora-Grobogan-Demak terkait kondisi ruas jalan yang mengalami banyak kerusakan.
"Kalau jalan tengah ini dibuka, ini akan menjadi alternatif utama, karena jaraknya lebih dekat. Jadi kalau ini jadi jalan nasional mungkin sana (Pantura) untuk truk dan sini untuk bus bus malam, ini sangat bermanfaat," kata dia.
Apabila usulannya kelak disetujui oleh pemerintah pusat, maka akan dilakukan peningkatan kualitas fisik dan dimensi lebar jalan.
Baca juga: Soal 2 Jalan Rusak di Wilayahnya, Wali Kota Arief: AP II Enggak Peduli Rakyat Tangerang
Lebih lanjut dirinya menambahkan saat ini kondisi jalan provinsi tersebut memang sedang rusak, utamanya di Kecamatan Kunduran dan Kecamatan Ngawen.
Selain sempit, kondisi aspalnya banyak yang berlubang dan berkubang saat turun hujan deras.
“Banyak kendaraan bertonase yang berjalan pelan karena kondisi jalan rusak. Ruas ini menjadi jalur kedua dari Semarang menuju Surabaya selain pantura. Karena jaraknya lebih dekat. Kita berharap nanti Pak Menteri PUPR bisa mengkaji usulan kami. Tidak hanya di Blora saja, wilayah Purwodadi juga rawan rusak," jelas dia.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga optimis niatnya untuk mengusulkan jalan tersebut sebagai jalan nasional dapat segera terealisasi.
"Ketika waktu itu kita mengajukan jalan dari Rembang - Blora - Cepu itu kan prosesnya kita berkirim surat ke sana, dari sana langsung membuat tim kajian diturunkan layak dan langsung ditetapkan, lebih ke kebijakan 'politik' dari kementerian," ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.