Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengangkatan Wali Kota Bandung Definitif Berbelit dan Habiskan Waktu, PKS Bentuk Tim Hukum

Kompas.com - 01/04/2022, 13:08 WIB
Putra Prima Perdana,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Barat, Haru Suandharu mengaku kecewa dengan proses pengangkatan Yana Mulyana menjadi Wali Kota Bandung definitif yang berbelit-belit.

"Menurut pendapat kami, proses pengangkatan Wakil Wali Kota Yana Mulyana (menjadi wali kota definitif) itu terlalu berbelit dan menghabiskan waktu," ujar Haru di Hotel Mason Pine, Kota Baru Parahyangan, Bandung Barat, Kamis (31/3/2022) malam.

Haru menjelaskan, hingga kini pengangkatan wali kota definitif masih dalam proses administrasi di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Baca juga: Yana Mulyana Mengaku Tak Keberatan Pimpin Bandung Tanpa Wakil Wali Kota

Berbelit-belitnya proses tersebut membuat PKS dirugikan. Untuk itu ia meminta DPD PKS Kota Bandung segera membentuk tim hukum.  

Tim ini nantinya akan mengkaji proses pengangkatan Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana menjadi Wali Kota Bandung definitif, menggantikan Wali Kota Oded M Danial yang meninggal dunia di tengah masa jabatannya. 

Salah Prosedur

Haru membenarkan jika PKS merasa dirugikan dengan proses pengangkatan Wali Kota Bandung definitif yang lama. 

PKS pun mesti legowo tidak bisa menempatkan kader-kader lainnya untuk mengisi posisi Wakil Wali Kota Bandung lantaran sisa masa jabatan pasangan Oded-Yana hanya tersisa kurang dari 18 bulan.

"Sementara waktu itu dibatasi 18 bulan tidak diangkat wakil wali kota. Artinya ada salah mekanisme masalah prosedur yang harus diperbaiki ke depan," tuturnya.

Seharusnya, sambung Haru, proses pengangkatan wali kota Bandung definitif bisa selesai sebelum Maret 2022 atau sebelum 18 bulan sisa masa jabatan Oded-Yana.

Menurut Haru, Proses tersebut dimulai dari pengangkatan Yana Mulyana sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung, kemudian pemberhentian wali kota bandung karena meninggal dunia.

Baca juga: Yana Mulyana Tak Kunjung Dilantik Jadi Wali Kota Definitif Bandung, DPRD Kecewa

Lalu dilanjutkan dengan pemberhentian wakil wali kota Bandung hingga ujungnya pengangkatan wali kota definitif.

Jika memang masih memungkinkan, maka dilanjutkan dengan pengajuan nama calon pengganti dan pengangkatan wakil wali kota Bandung definitif.

Haru mengungkapkan proses administrasi birokrasi hirarki begitu panjang. Mulai dari Pemkot Bandung, DPRD Kota Bandung, Pemprov Jabar, baru ke Kemendagri. 

Begitupun tanggapan dari Kemendagri melalui Pemprov Jabar baru ke Pemkot Bandung dan DPRD Kota Bandung.

"Kerugian PKS tidak hanya di Kota Bandung, di Padang dan Kabupaten Bandung Barat juga sama, peluang PKS enggak ada karena aturan 18 bulan. Prosesnya berlarut-larut dan bertele-tele, seharusnya bisa sederhana," tuturnya.

Haru berharap, hasil kajian PKS terkait panjangnya proses pengangkatan kepala daerah bisa menjadi bahan perbaikan pemerintah pusat agar partai politik yang mengalami hal serupa tidak rugi.

"Harus jadi perbaikan ke depannya. Setidaknya jadi perhatian pemerintah pusat kalau begini tuh, enggak betul. Prosesnya bertele-tele," beber dia. 

Seperti diketahui, Wali Kota Bandung Oded M Danial belum lama ini meninggal. Posisinya saat ini digantikan Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana yang sebelumnya menduduki posisi wakil wali kota Bandung.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com