Pihaknya meminta warga agar tidak kembali memakai kandang dalam waktu dekat.
Selain itu, juga melakukan penyemprotan desinfektan sebagai upaya sterilisasi.
"Lama prosesnya ini, jangan langsung diisi lagi (kandang) dan langsung melakukan penyemprotan disinfektan," ujar dia.
Pengawas Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar, Sutiyarmo mengatakan, pengambilan sampel oleh BBVet Wates ini merupakan salah satu upaya dalam mengungkap penyebab kasus kematian mendadak sapi di Kaliboto.
Baca juga: Soal Jamuan Makan Malam Delegasi G20, Mangkunegara X: Momen Kenalkan Kebudayaan Jawa pada Dunia
Kepala Desa Kaliboto Hariyanto mengatakan, sapi-sapi itu menunjukkan gelaja sama sebelum mati yaitu kejang dan kembung.
"Ada 18 sapi, tersebar di empat desa. Kejadian baru pertama kali, selama satu bulan terakhir ini," kata Hariyanto
Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar mengambil sampel darah sapi di daerah tersebut, namun hingga kini hasilnya belum keluar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.