SEMARANG, KOMPAS.com - Ratusan massa aksi solidaritas untuk Wadas kembali melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Gubernur Jawa Tengah, Kamis (31/3/2022).
Massa aksi membawa atribut demonstrasi berupa spanduk besar bertuliskan "Gedung Ini Disita Rakyat" yang dipasang di pintu gerbang.
Di atas mobil komando, orator pun meneriakkan tuntutan mereka kepada pemerintah terkait berbagai macam persoalan di Jawa Tengah.
Salah satu tuntutannya yakni mereka dengan gigih tetap menolak rencana penambangan untuk Bendungan Bener di Desa Wadas, Purworejo.
Baca juga: Ini Alasan Dialog Terbuka antara Pemprov Jateng dan Warga Wadas Kontra Tambang di UGM Batal
Aksi tersebut diikuti oleh sebagian besar mahasiswa, buruh dan warga Wadas yang tergabung dalam Rakyat Jawa Tengah Menggugat.
Perwakilan aksi, Rahmatullah Yuda menegaskan, pihaknya meminta kepada pemerintah agar bertanggung jawab terhadap persoalan yang terjadi di Jawa Tengah.
"Permasalahan yang berkaitan dengan pembangunan Bendungan Bener yang melibatkan Desa Wadas sebagai lokasi penambangan quarry batuan andesit melalui SK Gubernur Jawa Tengah Nomor 590/41 Tahun 2018," kata dia.
Tidak hanya itu, pemerintah juga menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) Jawa Tengah yang tergolong rendah di tengah harga kebutuhan pokok yang tengah mengalami kenaikan.
"Hal tersebut menandakan bahwa penetapan UMP tidak sesuai dengan kondisi perekonomian Jawa Tengah," ungkap dia.