Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri, Terdapat Surat Wasiat Berisi Permintaan Maaf

Kompas.com - 31/03/2022, 21:52 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Musa Daniel Ome ditemukan tewas gantung diri di rumahnya, Jalan Oekalipi, RT 15/RW 06, Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Warga lalu melaporkan kejadian itu ke aparat kepolisian setempat.

Baca juga: 2 Bulan Ditinggal Istri yang Tewas Bunuh Diri, Pria di Kupang Gantung Diri

Polisi yang turun ke rumah Musa, kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara dan menemukan sejumlah barang bukti. Salah satunya adalah surat wasiat.

"Kita menemukan catatan wasiat yang berisi sejumlah pesan dan penyesalan," ujar Kapolsek Maulafa Kompol Anton Mengga, kepada sejumlah wartawan, Kamis (31/3/2022).

Dari surat wasiat yang diperoleh Kompas.com, terlihat sejumlah catatan yang diduga ditulis sendiri oleh Musa.

Pesan surat ditujukan kepada kerabat dan kedua anaknya. Dalam buku wasiat ini, Musa menuliskan curahan hatinya pada beberapa lembar catatan. Catatan ini dibuat pada 10 dan 12 Maret 2022.

Pada lembaran tanpa tanggal, ia menuliskan permohonan maaf dengan judul Semua di Naikolan beta (saya) minta Maaf.

Dia pun meminta maaf kepada dua anaknya. Dan meminta agar jenazahnya dibawa ke rumah orangtuanya di Naikolan, Kelurahan Oepura, Kecamatan Maulafa.

Pada lembaran surat berikutnya, Musa menulis curahan hati kepada keluarga dan permohonan maaf.

Musa menulis, istrinya Estin Fanggidae (30) yang telah meninggal karena gantung diri pada 16 Januari 2022, akibat ulahnya.

"Estin (Istri Musa) jadi begini (meninggal) karena beta (saya) punya salah semua. Beta yang gagal jadi suami, beta minta maaf, beta ambil dia jadi istri dengan baik, tapi beta sonde (tidak) pernah mengasihi dia," tulis Musa.

Dalam tulisan itu, Musa mengaku tidak pernah menghargai dan menuntut lebih, serta bersikap kasar terhadap istrinya.

"Beta minta maaf, beta manusia gagal. Semua yang terjadi karena beta. Maaf, beta sonde pantas hidup," tulis Musa.

Musa mengaku sangat menyayangi dan mencintai istrinya. Dia memilih mengakhiri hidupnya karena tak kuat ditinggal sang istri.

Dia pun menitip pesan kepada keluarganya, untuk menjaga dan merawat dua anaknya. Jikaa dua anaknya salah dalam bersikap, jangan dipukul tetapi ditegur.

Musa juga berharap, agar dikuburkan di samping makam istrinya.

Sebelumnya, ayah dua orang anak ini ditemukan gantung diri dengan tali nilon warna biru diameter 0,5 sentimeter di dalam rumahnya.

Penemuan jasad Musa ini hanya berselang dua bulan usai istrinya, Estin Fanggidae (30), juga tewas dengan gantung diri pada 16 Januari. 

Kapolsek Maulafa Kompol Anton Mengga, mengatakan, tidak ada warga atau kerabat yang mengetahui persis kapan Musa gantung diri.

"Usai menerima laporan warga, anggota sudah turun ke lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa sejumlah saksi mata," kata Anton kepada sejumlah wartawan, Kamis (31/3/2022).

Baca juga: Diduga Melintas Saat Jembatan Ambruk, Ayah dan Anak di Kupang Ditemukan Tewas

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Kilas Daerah
Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Regional
Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

Regional
Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Regional
Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Regional
Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Regional
Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Regional
Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com