KUPANG, KOMPAS.com - Musa Daniel Ome ditemukan tewas gantung diri di rumahnya, Jalan Oekalipi, RT 15/RW 06, Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Warga lalu melaporkan kejadian itu ke aparat kepolisian setempat.
Baca juga: 2 Bulan Ditinggal Istri yang Tewas Bunuh Diri, Pria di Kupang Gantung Diri
Polisi yang turun ke rumah Musa, kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara dan menemukan sejumlah barang bukti. Salah satunya adalah surat wasiat.
"Kita menemukan catatan wasiat yang berisi sejumlah pesan dan penyesalan," ujar Kapolsek Maulafa Kompol Anton Mengga, kepada sejumlah wartawan, Kamis (31/3/2022).
Dari surat wasiat yang diperoleh Kompas.com, terlihat sejumlah catatan yang diduga ditulis sendiri oleh Musa.
Pesan surat ditujukan kepada kerabat dan kedua anaknya. Dalam buku wasiat ini, Musa menuliskan curahan hatinya pada beberapa lembar catatan. Catatan ini dibuat pada 10 dan 12 Maret 2022.
Pada lembaran tanpa tanggal, ia menuliskan permohonan maaf dengan judul Semua di Naikolan beta (saya) minta Maaf.
Dia pun meminta maaf kepada dua anaknya. Dan meminta agar jenazahnya dibawa ke rumah orangtuanya di Naikolan, Kelurahan Oepura, Kecamatan Maulafa.
Pada lembaran surat berikutnya, Musa menulis curahan hati kepada keluarga dan permohonan maaf.
Musa menulis, istrinya Estin Fanggidae (30) yang telah meninggal karena gantung diri pada 16 Januari 2022, akibat ulahnya.
"Estin (Istri Musa) jadi begini (meninggal) karena beta (saya) punya salah semua. Beta yang gagal jadi suami, beta minta maaf, beta ambil dia jadi istri dengan baik, tapi beta sonde (tidak) pernah mengasihi dia," tulis Musa.
Dalam tulisan itu, Musa mengaku tidak pernah menghargai dan menuntut lebih, serta bersikap kasar terhadap istrinya.
"Beta minta maaf, beta manusia gagal. Semua yang terjadi karena beta. Maaf, beta sonde pantas hidup," tulis Musa.
Musa mengaku sangat menyayangi dan mencintai istrinya. Dia memilih mengakhiri hidupnya karena tak kuat ditinggal sang istri.
Dia pun menitip pesan kepada keluarganya, untuk menjaga dan merawat dua anaknya. Jikaa dua anaknya salah dalam bersikap, jangan dipukul tetapi ditegur.