GROBOGAN, KOMPAS.com - Seorang pemandu karaoke ditemukan tewas di kamar mandi dalam kamar kosnya di Jalan Hayam Wuruk, Kelurahan Kalongan, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Rabu (30/3/2022) dini hari.
Korban yang berinisial SS (30) itu ditemukan sekitar pukul 02.30 dengan dua luka sayatan di pergelangan tangan.
Berdasarkan KTP, SS diketahui berdomisili di Desa Mondoteko, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang.
Baca juga: Video Pemandu Karaoke Kenakan Baju Mirip Seragam SMA Viral, Tempatnya Belum Ditertibkan
Wawan (33), tetangga kos korban, mengungkapkan pintu kamar korban di lantai dua awalnya terkunci hingga akhirnya didobrak oleh beberapa orang rekan kerjanya sesama pemandu karaoke di Karaoke Mahkota, Purwodadi.
Sebelumnya teman-teman korban menaruh curiga karena korban sudah tidak masuk kerja selama dua hari. Korban juga tidak merespons saat dihubungi.
"Rekan-rekan seprofesi kemudian mendatangi kamar kos dan mengetuk-ngetuk pintu. Namun tidak ada jawaban hingga akhirnya didobrak," ungkap Wawan, Rabu siang.
Beberapa orang teman korban yang masuk ke kamar kos korban terkejut melihat darah berceceran di lantai dekat kasur. Korban yang masih berbusana itu juga sudah tak bernyawa di kamar mandi.
"Teman-teman korban berteriak histeris hingga membangunkan tetangga kos yang lain. Kasus ini kemudian dilaporkan ke Polsek Purwodadi," kata Wawan.
Menurut Wawan, korban baru empat bulan lalu melahirkan dan bayinya kemudian dititipkan kepada keluarganya di Bandung.
Baca juga: Mulai Desember, Wanita Pemandu Karaoke dan Penjual Kopi di Rembang Wajib Bercelana Panjang
"Sudah bertahun-tahun berprofesi PK. Kalau statusnya sudah menikah, namun punya lelaki lain yang sering dibawa ke kos. Informasinya sudah nikah siri," ungkap Wawan.
Kapolsek Purwodadi, AKP Sapto Widyo mengatakan, jasad korban dievakuasi ke RS Permata Bunda Purwodadi hingga kemudian untuk pemeriksaan lebih lanjut dibawa ke RSUD dr R Soedjati Purwodadi.
Berdasarkan keterangan medis, korban dinyatakan meninggal dunia karena kehabisan darah akibat sayatan nadi di pergelangan tangan kiri.
Luka sayatan sepanjang empat sentimeter, sedalam 0,5 sentimeter itu menyebabkan nadi korban putus.
"Diduga korban bunuh diri. Ditemukan pecahan kaca almari sepanjang lebih 16 sentimeter dan lebar 4 cm. Diduga pecahan kaca tersebut digunakan oleh korban untuk menyayat pergelangan tangannya. Untuk motif masih didalami," jelas Sapto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.