KOMPAS.com - Kota Banjarbaru adalah sebuah wilayah di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Baru-baru ini, Kota Banjarbaru diketahui menggantikan Kota Banjarmasin sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan.
Baca juga: Sejarah Banjarbaru, Digadang-gadang Jadi Ibu Kota Kalimantan Selatan Sejak Tahun 1953
Sebagai salah satu wilayah penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, berikut adalah profil lengkapnya.
Daerah dengan nama resmi Kota Banjarbaru dikenal dengan semboyan "Kota IDAMAN" (Indah Damai dan Nyaman).
Baca juga: 6 Fakta Banjarbaru, Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan yang Gantikan Banjarmasin
Sejarah mencatat bahwa wilayah ini merupakan sebuah wilayah yang dikenal dengan nama Gunung Apam, tempat peristirahatan buruh-buruh penambang intan selepas menambang di Cempaka.
Kemudian pada tahun 1950-an, Gubernur dr. Murjani dibantu seorang perencana benama Van der Pijl merancang wilayah Banjarbaru yang nantinya akan menjadi Ibukota Provinsi Kalimantan.
Baca juga: Sosok Van der Pijl, Arsitek Belanda yang Rancang Banjarbaru Jadi Ibu Kota Kalimantan Selatan
Namun perencanaan ini terhenti sampai pada perubahan status Kota Banjarbaru menjadi Kota Administratif.
Pembentukan Kota Banjarbaru bermula dari pemekaran Kabupaten Banjar yang diresmikan melalui Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1999.
Kota Banjarbaru kemudian resmi berdiri pada tanggal 20 April 1999 dan diperingati sebagai hari jadi di setiap tahun.
Melalui UU nomor 18 tahun 2022 tentang Provinsi Kalimantan Selatan, pemindahan ibu kota Kalsel yang telah disepakati DPR RI dalam rapat paripurna pada, Selasa (15/2/2022).
Dengan begitu Kota Banjarbaru menggantikan Kota Banjarmasin sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Dilansir dari Kota Banjarbaru dalam Angka Tahun 2022 yang dikeluarkan BPS, letak Kota Banjarbaru secara astronomis berada di antara 3º 25’40” sampai 3º28’37” Lintang Selatan dan 114º41’22” sampai 114º54’25” Bujur Timur.
Terkait dengan lokasinya, Kota Banjarbaru masuk ke dalam zona Waktu Indonesia Tengah (WITA).
Luas wilayah Kota Banjarbaru adalah 305,242 kilometer persegi yang terbagi menjadi lima kecamatan.
Daftar kecamatan di Kota Banjarbaru yaitu Kecamatan Landasan Ulin, Kecamatan Liang Anggang, Kecamatan Cempaka, Kecamatan Banjarbaru Utara, dan Kecamatan Banjarbaru Selatan.
Adapun secara geografis, batas wilayah Kota Banjarbaru sebelah utara adalah Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar, sebelah selatan Kabupaten Tanah Laut, sebelah timur Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar, dan sebelah barat Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar.
Mengutip rilis BPS dalam publikasi Kota Banjarbaru dalam Angka Tahun 2022, jumlah penduduk di tahun 2020 mencapai 253.442 jiwa.
Laju pertumbuhan penduduk di Kota Banjarbaru antara tahun 2020 - 2021 adalah 1,57 persen sehingga diperkirakan jumlah penduduk pada tahun 2021 mencapai sekitar 258.753 jiwa.
Sementara itu, kepadatan penduduk Kota Banjarbaru pada tahun 2020 adalah 682 jiwa per kilometer persegi dan meningkat pada tahun 2021 yang mencapai 848 jiwa per kilometer persegi.
Indeks pembangunan manusia di Kota Banjarbaru di tahun 2021 mencapai angka 70,91 atau naik dari tahun 2020 yang berada di angka 70,72.
Sementara angka harapan hidup di di Kota Banjarbaru di tahun 2021 mencapai angka 72,10 tahun atau naik dari tahun 2020 yang berada di angka 71,99 tahun.
Penduduk di Kota Banjarbaru didominasi oleh Suku Banjar yang merupakan penduduk asli Kalimantan Selatan, baru kemudian suku Jawa, Sunda, Madura, Batak, Dayak, Bugis, dan lain-lain.
Hal ini membuat kondisi budaya yang ada di masyarakat di Kota Banjarbaru lebih terasa heterogen.
Bahasa asli masyarakat Kota Banjarbaru adalah Bahasa Banjar berdialek, yaitu Bahasa Banjar Kuala (Muara).
Rumah adat yang ada di Banjarbaru adalah jenis rumah panggung bernama Rumah Bubungan Tinggi yang biasanya dibangung menggunakan kayu ulin.
Semboyan Gawi Sabarataan yang tercantum pada lambang Kota Banjarbaru memiliki makna bagi pemerintahan yang berdiri dengan semangat kebersamaan.
Kota Banjarbaru sempat menjadi sebuah kota administratif di Kabupaten Banjar dengan wali kota pertama adalah Baharuddin.
Setelah resmi berdiri dan lepas dari Kabupaten Banjar, wali kota pertama Banjarbaru dijabat oleh Rudy Resnawan.
Saat ini, wali kota yang menjabat adalah Aditya Mufti Ariffin dengan wakil wali kota Wartono.
Keduanya menjabat setelah menjadi pemenang pada Pemilihan umum wali kota Banjarbaru 2020.
Kota Banjarbaru masuk ke dalam kawasan metropolitan Banjar Bakula yang mencakup Kota Banjarmasin dan daerah penyangganya yaitu Banjarbaru, Banjar, Barito Kuala dan Tanah Laut.
Dari segi akses, Kota Banjarbaru memiliki bandara terbesar di Provinsi Kalimantan Selatan yaitu Bandara Internasional Syamsudin Noor yang sudah beroperasi sejak 1936 dengan nama Lapangan Terbang Ulin.
Sementara di bidang pendidikan, Banjarbaru juga disebut sebagai kota pelajar karena adanya Universitas Lambung Mangkurat serta berbagai sekolah akademi lain.
Komoditi unggulan Kota Banjarbaru ada pada sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan.
Di sektor pertanian, komoditi yang mengalami kenaikan signifikan yaitu pada produksi ubi kayu, sementara di sektor perkebunan didominasi oleh jenis tanaman kelapa sawit, karet, kopi, dan kelapa.
Daya tarik pariwisata juga cukup unggul dengan adanya Amanah Borneo Park yang menjadi wahana wisata terbesar di Kalimantan, Museum Lambung Mangkurat, serta Tambang Intan Cempaka.
Sumber:
banjarbarukota.bps.go.id, kalsel.bpk.go.id, humas.banjarbarukota.go.id,
regional.kompas.com