AMBON, KOMPAS.com - Harga minyak goreng di sejumlah pasar tradisional di Kota Ambon mengalami kenaikan menjelang Bulan Ramadhan 1443 Hijriah atau 2022 Masehi. Warga khawatir harga minyak goreng terus melambung.
Kenaikan harga minyak goreng itu terjadi setelah pemerintah mencabut Harga Eceran Tertinggi (HET). Saat itu, pedagang langsung menaikkan harga dari yang semula hanya Rp 14.000 per liter menjadi dua kali lipat.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di Pasar Mardika Ambon, minyak goreng kemasan mulai dijual dengan harga mencapai Rp 28.000 per liter.
Baca juga: Harga Telur di Ambon Merangkak Naik Jelang Ramadhan, Capai Rp 2.000 Per Butir
“Untuk Bimoli satu liter Rp 28.000, kalau Fortune Rp 25.000 per liter,” kata Wati salah satu pedagang kepada Kompas.com saat ditemui di Pasar Mardika Ambon, Rabu (30/3/2022).
Wati mengaku, pedagang terpaksa menjual minyak goreng dengan harga mahal karena minyak goreng yang diperoleh dari agen juga semakin mahal.
“Kita sesuaikan dengan harga di agen, kalau tidak kita yang rugi. Kan tidak mungkin kita jualan untuk rugi,” ujarnya.
Selain di pasar tradisional, harga minyak goreng di sejumlah minimarket di Kota Ambon juga mengalami kenaikan serupa.
Baca juga: Pulang Hajatan, Tukang Ojek di Ambon Ditemukan Tewas Tergeletak di Jalan Setapak
Warga mengeluh
Kenaikan harga minyak goreng tersebut dikeluhkan warga, khususnya para ibu rumah tangga yang selalu ke pasar mencari kebutuhan pokok.
“Ini sudah terlalu mahal, bayangkan satu liter sampai Rp 28.000. Beta (saya) khawatir harga minyak goreng ini masih terus naik,” kata Salelah kepada Kompas.com.