BANDUNG, KOMPAS.com- Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung Asep Gufron, membenarkan pihaknya bersama kepolisian membubarkan pertunjukan konser penyanyi Tulus yang digelar di Critical 11, Kompleks Bandara Husein Sastranegara, Cicendo, Kota Bandung, Selasa (29/3/2022).
"Ya benar, pembubaran dilakukan karena belum mengantongi izin dari Satgas Covid-19 sama Polres," kata Asep saat dihubungi, Selasa malam.
Asep menjelaskan, pembubaran dilakukan sebelum konser dimulai, sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca juga: Lagu Tulus Berjudul Hati-hati di Jalan Viral, Ini Kata Dosen UNS
Akibat pembubaran tersebut, ratusan orang yang telah memiliki tiket dipastikan batal menonton pertunjukan penyanyi Tulus.
"Tiket yang sudah terjual itu urusan panitia," ungkapnya.
Lebih lanjut Asep menambahkan, panitia penyelenggara konser penyanyi Tulus sempat mengajukan izin beberapa waktu lalu.
Namun karena berpotensi menimbulkan kerumunan, maka konser tersebut tidak direkomendasikan untuk digelar oleh Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung.
"Belum mengantongi izin keramaian juga dari kepolisian," akunya.
Asep menjelaskan, setelah ditolak panitia penyelenggara konser kembali mengajukan izin beberapa kali ke Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung.
Menurut Asep, permohonan ulang untuk menggelar konser Tulus terakhir yang diajukan panitia belum dibahas kembali hingga konser tersebut digelar malam ini.
"Jauh-jauh hari sudah dikasih tahu (tidak direkomendasikan digelar). Intinya di awal kita sudah jawab dan tidak mengabaikan," bebernya.
Baca juga: Hiroaki Kato Ingin Berkolaborasi dengan Tulus
Asep menjelaskan, meski dalam Peraturan Wali Kota Bandung Nomor 15 Tahun 2022 Tentang PPKM Level 3 di Kota Bandung memperbolehkan kegiatan konser musik di dalam ruangan, namun hal tersebut harus melalui rekomendasi dari Satgas Penanganan Covid-19 dan Kepolisian.
"Yang dijadikan tempat konser kapasitasnya 750 orang. Sementara informasi dari Camat selaku ketua Satgas Covid-19 setempat mengatakan undangan hampir 500 orang, berarti melebihi ketentuan 50 persen, itu sudah melangar," bebernya.
Selain itu, Asep mengatakan, berdasarkan pantauan di lokasi konser, sirkulasi udara di tempat tersebut juga kurang baik.
"Peserta (penonton) katanya duduk di bawah, tidak pakai kursi, di sana pasti akan terjadi kekhawatiran entah joget atau apa pun hilang kendali sehingga tidak jaga jarak," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.