Kaharuddin mengatakan, adik iparnya itu adalah sosok yang sangat menyayangi keluarga.
Sejak kecil, dikenal sebagai anak yang cerdas dan terbukti almarhum lulus di Akademi Militer sebagai lulusan terbaik pada tahun 2018, dan menjadi Komandan Pos (Danpos) Quary Bawah, Satgas Mupe Yon Marinir III, di Distrik Kenyam, Nduga, Papua.
"Bapak hanya petani serabutan. Mungkin mustahil seorang anak petani menjadi perwira, tetapi dia anak yang cerdas dalam pendidikan dan masyarakat mengetahui itu," ujar dia.
Kaharuddin menceritakan, impian Lettu Marinir (Anm) Muhammad Ikbal untuk menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) sudah terlihat sejak dia masih kecil.
"Setiap pedagang mainan yang melintas akan selalu diberhentikan, dan hanya mainan tentara yang akan almarhum pilih. Enam pedagang yang lewat ditahan semua, dan hanya mainan tentara yang dia ambil," tutur Kaharuddin.
Maris, bapak almarhum menitipkan pesan kepada Panglima tertinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jendral Andika Perkasa agar putra sulungnya bernama Kopda Nanga yang bertugas di Ambon dapat dipindahkan di Kendari.
Baca juga: Pratu Wilson Here Sempat Telepon Keluarga Sebelum Gugur Ditembak KKB
"Kami mohon kepada Panglima TNI, kalau dapat anak saya dikembalikan di Kendari. Karena ketika saya rindu kepada almarhum, saya bisa melihat abangnya," ungkap Maris.
Tak lupa, Maris mengucapkan terima kasih kepada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa karena anaknya diperkenankan menjadi bagian dari prajurit yang menjaga kedaulatan bangsa dan negara.
"Kami juga berterima kasih kepada seluruh jajaran TNI yang telah memberikan kesempatan kepada anak kami berkarya untuk bangsa dan negara, walaupun dia kembali dalam keadaan gugur. Tetapi, kami bersyukur almarhum dapat dikembalikan di tanah kelahirannya," kata Maris.
Upacara pemakaman Lettu Marinir Anumerta Muhammad Ikbal juga dihadiri Danlanal Kendari, Danrem Haluoleo Kendari, Kapolres Konawe, Kapolres Konawe Utara, Danramil Unaaha serta Jajaran TNI Angkatan Darat, jajaran Angkatan Laut dan Polri Konawe.