Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub Kaltim soal Urunan Warga untuk IKN: Beli Minyak Goreng Saja Susah

Kompas.com - 29/03/2022, 13:46 WIB
Ahmad Riyadi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BALIKPAPAN, KOMPAS.com- Baru-baru ini tercetus wacana pembiayaan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) dengan metode patungan atau urunan masyarakat.

Pernyataan yang dilayangkan Kepala Otorita IKN Nusantara, Bambang Susantono ini pun menuai pro kontra di masyarakat.

Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi turut mempertanyakan pernyataan wacana urunan pembiayaan pembangunan IKN dari masyarakat.

Sebab, menurut Hadi, perihal pembangunan IKN merupakan tanggungjawab pemerintah pusat.

"Setahu saya dulu pusat yang membiayai, mungkin kalau ada yang kurang-kurang tetap urusan pusat," ujarnya ditemui di Hotel Grand Senyiur pada Selasa (29/3/2022) saat menghadiri kegiatan pengukuhan Hebitren Kaltim.

Baca juga: Ini Penyebab Sayembara Kawasan dan Gedung IKN Nusantara Baru Terlaksana

Hadi mengungkapkan bahwa ekonomi masyarakat khususnya di Kaltim tentu tidak memungkinkan untuk turut campur tangan dalam pembiayaan pembangunan IKN.

Apalagi selama pandemi, ekonomi masyarakat maupun pengusaha menurun drastis.

Bahkan APBD di beberapa daerah juga terdampak dari wabah Covid-19. Sehingga wacana urunan itu terbilang aneh baginya.

"Masyarakat disuruh beli minyak goreng aja susah, apalagi disuruh mendanai IKN. Masyarakat kan terbatas dananya," ungkapnya.

Baca juga: Harga Minyak Goreng 1 Liter di Lokasi IKN Tembus Rp 45.000

Namun Hadi berusaha berpikir positif terhadap pernyataan yang dikeluarkan oleh Bambang Susantono, bahwa yang dimaksud masyarakat adalah perusahaan besar.

Tentu jika demikian, Hadi juga berharap perusahaan besar yang ada di Indonesia mapun di Kaltim juga turut membantu dalam pembangunan IKN tersebut.

"Masyarakat dalam tanda kutip yang dimaksud mungkin perusahaan besar. Perusahaan besar itu yang kita harap membantu. Yang dimaksud masyarakat ini adalah perusahaan, bukan masyarakat kecil," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Regional
Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Regional
Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Regional
Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Regional
Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Regional
26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

Regional
Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Regional
127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com