Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga dan Mahasiswa di Tegal Gelar Aksi Turun ke Jalan, Minta Wali Kota Dedy Yon Supriyono Diturunkan

Kompas.com - 28/03/2022, 23:30 WIB
Tresno Setiadi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Ratusan pedagang kaki lima (PKL) hingga juru parkir bersama mahasiswa kembali turun ke jalan.

Mereka menggelar aksi damai mengritik sejumlah kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal yang dinilai tidak pro rakyat kecil, Senin (28/3/2022).

Pertama, massa yang menamakan dirinya Gerakan Tegal Bersatu menggelar aksi di depan gerbang Balai Kota dengan harapan ditemui langsung Wali Kota Dedy Yon Supriyono.

Baca juga: Refleksi 3 Tahun Wali Kota Tegal Dedy Yon Disambut Demo, Diwarnai Keributan

Namun belakangan diketahui Wali Kota sedang mengikuti rapat di Gedung DPRD, hingga massa datang menyusul.

Di gedung dewan, warga juga tak bertemu dengan Wali Kota untuk bisa menyampaikan aspirasi secara langsung. Diketahui, usai dari DPRD, Wali Kota ke Semarang untuk acara kedinasan.

Salah satu peserta aksi, dari Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Tegal, Tomi Aziz mengatakan, Wali Kota diharapkan bisa menemui peserta aksi untuk mendengarkan langsung aspirasi warganya.

"Sayangnya kita datang ke sini untuk menemui Wali Kota, namun lagi-lagi Wali Kota tidak menemui warganya sendiri," kata Tomi dalam orasinya di depan Gedung DPRD.

Disampaikan Tomi, berkali-kali masyarakat dan mahasiswa berusaha untuk menemui Wali Kota namun belum terealisasi.

"Berkali kali dari masyarakat, mahasiswa, ingin bertemu namun hanya bertemu 'centeng' Wali Kota. Maka kami tegaskan, kami akan terus semangat, terus maju untuk menyampaikan aspirasi-aspirasi," kata Tomi.

Baca juga: Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi Masuk Daftar Penerima Bansos, Berapa Harta Kekayaannya?

Massa kemudian ditemui Ketua DPRD Kusnendro. Perwakilan mereka diajak audiensi untuk menyampaikan aspirasinya.

Koordinator aksi, Fauzan Jamal mendesak DPRD untuk segera mengambil sikap, terkait apa yang menjadi aspirasi rakyat terkait beberapa kebijakan Pemkot.

"Tidak sedikit kebijakan yang dilakukan telah merugikan warga Kota Tegal.

Untuk itu kami akan menuntut keadilan, karena sudah terlalu lama merasa ditindas atas kesewenang-wenangan dalam membuat kebijakan," kata Fauzan dalam keterangannya.

Disebutkan beberapa kebijakan hingga berdampak merugikan warga Kota Tegal di antaranya adalah penggusuran PKL Taman Poci di Jalan Pancasila serta Alun-alun.

Kemudian pembongkaran ruko warga di Jl. Kol Sugiarto yang disebut tanpa adanya dasar hukum dan keputusan pengadilan.

Baca juga: Wakil Wali Kota Tegal Masuk Daftar Penerima Bansos, Kinerja Dinsos Dipertanyakan

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com