Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadinkes: Warga yang Mudik ke Kota Tasikmalaya Diharapkan Sudah Vaksin Booster di Daerah Asal

Kompas.com - 28/03/2022, 19:13 WIB
Irwan Nugraha,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mewajibkan para pemudik melaksanakan vaksin ketiga atau booster dari daerah asalnya masing-masing sebelum menuju daerahnya.

Hal itu sesuai anjuran pemerintah pusat yang membebaskan mudik pada musim Lebaran tahun ini dengan syarat sudah divaksin booster.

"Karena Tasikmalaya merupakan salah satu tujuan mudik. Seyogyanya booster itu sudah dilaksanakan di daerah asal. Jadi masuk ke Tasikmalaya dipastikan sudah mendapat booster," jelas Kepala Dinkes Kota Tasikmalaya, Uus Supangat kepada wartawan, Senin (28/3/2022).

Baca juga: 35 Anggota Geng Motor Tasikmalaya Ditangkap Saat Pesta Miras, Bawa Pisau dan Tongkat Bisbol

Uus menambahkan, sebaliknya bagi warga Tasikmalaya yang hendak mudik ke daerah lain, diminta untuk segera mendatangi Puskesmas terdekat untuk mendapatkan vaksin booster.

Pihaknya selama ini pun terus melakukan vaksinasi kepada masyarakat baik vaksin pertama, kedua dan ketiga atau booster.

"Kami wacanakan, warga Tasikmalaya yang hendak mudik dipersilakan menghubungi Puskesmas untuk mendapatkan booster. Untuk yang mau mudik ke Tasikmalaya, diharapkan sudah booster di daerah asal. Tidak di sini (Tasikmalaya)," tambah Uus.

Baca juga: Kota Tasikmalaya Beli Bukit dari Warga supaya Tak Habis Dipakai untuk Galian Ilegal

Namun apabila sampai dibutuhkan, pihaknya akan menyiapkan posko vaksinasi khusus bagi pemudik yang belum mendapatkan vaksin booster.

Hal ini akan didiskusikan terlebih dahulu dengan unsur pimpinan satuan tugas Covid-19 di wilayah Kota Tasikmalaya.

"Kami akan konsultasikan dengan satgas terkait ini (pos khusus pemudik) untuk skrining di perbatasan. Namun ini baru mau, masih kami diskusikan dengan pimpinan," ujar dia.

Selama ini, lanjut Uus, capaian vaksin ketiga di wilayahnya memang masih rendah, di bawah 10 persen dari capaian target 560.243 orang di Kota Tasikmalaya.

Sebab, vaksinasi ketiga tidak bisa dikebut karena ada syarat bagi penerima vaksin dengan jenjang waktu 3 bulan usai vaksin kedua diterima warga.

"Vaksin ketiga masih rendah, karena butuh waktu dari dosis pertama hingga ketiga. Selama bulan Puasa, kami juga akan tetap melaksanakan vaksinasi, termasuk untuk booster. Tak ada strategi khusus, seperti biasa saja," ungkap dia.

Sebelumnya, Pemerintah membolehkan mudik Lebaran tahun ini dengan syarat sudah melakukan vaksinasi lengkap dan booster.

Hal tersebut ditegaskan Presiden Joko Widodo dalam keterangan pers secara daring, Rabu (23/3/2022).

"Bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik Lebaran juga dipersilakan, juga diperbolehkan. Dengan syarat sudah mendapatkan dua kali vaksin dan satu kali booster, serta tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat," katanya.

Baca juga: Lokasi Vaksin Booster di Tasikmalaya Maret 2022: Cara Mendaftar, Jadwal, dan Jenis Vaksin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Regional
Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Regional
Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com