Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kasus Kematian ASN di Sikka, Polisi Otopsi Jenazah yang Sudah Dikubur

Kompas.com - 28/03/2022, 19:01 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Pihak kepolisian kembali mendalami kasus kematian YVL (46), seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) asal Maumere, Kelurahan Waioti, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang tewas diduga akibat dianiaya.

Insiden penganiayaan itu terjadi di Jalan Berai, Kelurahan Waioti, Kecamatan Alok Timur, pada Sabtu, 6 November 2021. Keluarga korban melaporkan kasus itu ke polisi tiga hari kemudian, yakni pada Selasa, 9 November 2021.

Terlapor adalah seorang berinisial RKYMG (36), warga Kelurahan Waioti, Kecamatan Alok Timur, Sikka. RKYMG merupakan karyawan salah satu koperasi di Maumere.

Baca juga: Tekan Angka Stunting, Bupati Sikka Akan Beri Makan 150 Anak Selama 180 Hari

Jaksa kembalikan berkas

Kasat Reskrim Polres Sikka AKP Nyoman Gede Arya Triyadi Putra mengatakan, pihaknya telah melimpahkan berkas perkara tersebut ke Kejaksaan Negeri Maumere. Namun, pada Senin (14/3/2022) malam, jaksa mengembalikan berkas itu untuk diperbaiki atau P19.

Kejaksaan, kata Nyoman, meminta Bidang Kedokteran dan Kesehatan untuk otopsi jenazah korban.

“Kita sementara koordinasi ke Pak Kapolres dengan Polda terkait dengan permintaan dokkes untuk pelaksanaan otopsi sesuai dengan petunjuk P19. Tapi belum ada balasan sampai sekarang, mungkin masih dijadwalkan waktu yang tepat," ujar Nyoman, Senin (28/3/2022).

Baca juga: Curhat Distributor Minyak Goreng di Sikka: Sudah 2 Bulan Perusahaan Tak Ada Kabar

Sementara itu, terduga pelaku masih berstatus tahanan rumah, namun tetap dikenakan wajib lapor.

Bongkar kuburan korban

Nyoman menjelaskan, pada Sabtu (26/3/2022) siang, pihaknya dan keluarga korban menggali kuburan YVL untuk dilakukan otopsi.

Proses ini diawali dengan upacara adat. Selanjutnya, jenazah akan diserahkan ke pihak keluarga untuk dikuburkan kembali.

Dokter forensik Kepolisaian Daerah (Polda) NTT meminta perwakilan keluarga korban untuk menyaksikan proses otopsi.

Hingga kini, pihaknya masih menunggu hasil otopsi dari dokter forensik di Kupang. Hasil otopsi nantinya akan diserahkan ke Jaksa Penuntut Umum (JPU).

"Kita lengkapi berkas dan koordinasi kembali ke JPU setelah ada hasil otopsinya dari dokter di Kupang,” ujar Nyoman.

Baca juga: Angka Stunting di Sikka NTT Turun dalam Tiga Tahun Terakhir

Meski demikian, Nyoman belum bisa memastikan kapan pihaknya akan menerima hasil otopsi tersebut.

"Info dari tim sekitar dua minggu,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Kilas Daerah
Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Regional
Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

Regional
Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Regional
Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Regional
Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com