AMBON, KOMPAS.com - Dua desa di Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, yakni Desa Pelauw dan Kariuw, hingga saat ini belum juga sepakat untuk mengakhiri konflik.
Kedua desa terlibat konflik pada Rabu (26/1/2022). Akibat insiden itu, tiga warga Desa Pelauw tewas tertembak dan 210 rumah warga Kariuw hangus dibakar hingga memaksa mereka mengungsi dari kampung halamannya.
Selain itu, puluhan kendaraan dan bangunan sekolah di Desa Kariuw juga terbakar. Sementara ribuan tanaman umur panjang warga Pelauw ditebang.
Baca juga: Pascapenembakan Misterius di Haruku, Polda Maluku: Kondisi di Sana Aman dan Stabil
Pascakonflik warga tersebut, aparat TNI-Polri dan juga pemerintah daerah setempat telah berupaya untuk mendamaikan kedua desa yang bertikai, namun masih menemui jalan buntu.
Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat mengatakan, Polda Maluku mengedepankan upaya mediasi dan rekonsiliasi untuk mengakhiri konflik antar desa itu.
“Sebenarnya yang kita inginkan itu mediasi rekonstruksi dan rekonsiliasi dan kasus Pulau Haruku kemarin itu semua berjalan dengan penegakan hukum ya,” kata Roem kepada Kompas.com di ruang kerjanya, Senin (28/3/2022).
Baca juga: Soal Penembakan Misterius, Polda Maluku Ungkap Kesulitan Temukan Senjata Api di Haruku
Dia mengatakan, sejak awal, pihaknya tidak ingin mengedepankan penegakan hukum karena hal itu akan mengganggu proses mediasi dan juga upaya rekonsiliasi yang terus dilakukan.
“Kita tidak mau mendahulukan penegakan hukum yang pada akhirnya akan bisa mengganggu proses rekonsiliasi sehingga kemarin itu kita berharap agar bisa berjalan bersama-sama dan yang kita kedepankan itu rekonsiliasi,” ungkapnya.
Dia mengatakan, dalam penanganan konflik Kariuw dan Pelauw, polisi lebih mengedepankan pendekatan yang lebih humanis lantaran ada ribuan warga yang hingga saat ini masih mengungsi di lokasi pengungsian.
“Karena sebagaimana kita ketahui sampai saat ini ada ribuan orang basudara Kariuw itu masih mengungsi karena itu yang kita utamakan faktor kemanusiaan, bagaimana caranya mereka bisa kembali ke kampung halamannya untuk hidup seperti biasa dengan tetangganya, itu harapan kami,” ungkapnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.