Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Distributor Minyak Goreng di Sikka: Sudah 2 Bulan Perusahaan Tak Ada Kabar

Kompas.com - 28/03/2022, 15:21 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Kelangkaan minyak goreng tidak hanya dirasakan oleh warga, tetapi juga para distributor minyak goreng di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Fartono Nimina, distributor minyak goreng di Kabupaten Sikka mengaku, sudah dua bulan kehabisan stok.

Anehnya, kata Fartono, pihak perusahaan langgananya tidak memberikan alasan mengapa minyak goreng tidak distribusikan ke Sikka.

“Saya heran sudah dua bulan tidak ada kabar, mereka juga tidak kasih tahu alasannya. Kok, perusahaan besar tidak ada stok,” ujar Fartono kepada Kompas.com, Senin (28/3/2022).

Baca juga: Angka Stunting di Sikka NTT Turun dalam Tiga Tahun Terakhir

Fartono mengaku, sudah 20 tahun menjadi distributor minyak goreng di Sikka. Pelanggannya tidak hanya di seputar Kota Maumere tetapi juga di Kabupaten Flores Timur.

Namun, setelah pasokan minyak goreng habis, ia kesulitan memenuhi permintaan pelanggan.

“Sempat pergi ambil di Ende, tetapi sekarang di sana sudah habis. Kita berharap situasi ini cepat pulih,” ujarnya.

Baca juga: Minyak Goreng Curah di Kabupaten Malang Langka, Begini Kata Diseperindag

Hal serupa dikeluhkan Yunita, seorang pemilik toko. Ia mengakui sejak dua bulan belakangan tidak menerima pasokan minyak goreng.

“Sampai sekarang stok minyak goreng lagi kosong. Distributor juga belum ada kabar sampai saat ini,” ujarnya.

Baca juga: Meski Stok Aman, Harga Jual Minyak Goreng Curah Batam di Atas HET

Yunita mengaku, sejak dua bulan belakangan permintaan minyak goreng sangat tinggi.

“Ya kita mau bagaimana lagi, kita berharap pemerintah bisa mengendalikan situasi ini,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Perindagkop) Kabupaten Sikka, Yosep Benyamin menegaskan, pihaknya akan terus memantau perkembangan harga minyak goreng di Kabupaten Sikka.

Langkah tersebut, kata Yosep, dilakukan menyusul adanya kebijakan pemerintah yang mencabut penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan.

Baca juga: Komentar Megawati soal Minyak Goreng di Mata Budayawan: Momentum Berdikari dan Pantang Menyerah

"Sampai pada penetapan HET harga minyak di Sikka tembus Rp 28.000 sampai Rp 29.000 per liter. Kita akan lakukan operasi pasar untuk menetralkan situasi dan mengontrol harga minyak goreng," ujar Yosep.

Yosep mengakui adanya kelangkaan minyak goreng di Kabupaten Sikka. Hal tersebut berdasarkan hasil temuan di lapangan.

"Kita sudah melakukan pemantauan lapangan khususnya minyak goreng subsidi. Memang terjadi kelangkaan stok minyak goreng," katanya.

Yosep menambahkan, Disperidagkop sudah berkoordinasi dengan para distributor untuk pengadaan minyak goreng sesuai stok yang ada.

"Permintaan minyak goreng cukup tinggi. Kita sudah koordinasi dengan para distributor untuk menyalurkan minyak goreng kepada masyarakat," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com