Yunita mengaku, sejak dua bulan belakangan permintaan minyak goreng sangat tinggi.
“Ya kita mau bagaimana lagi, kita berharap pemerintah bisa mengendalikan situasi ini,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Perindagkop) Kabupaten Sikka, Yosep Benyamin menegaskan, pihaknya akan terus memantau perkembangan harga minyak goreng di Kabupaten Sikka.
Langkah tersebut, kata Yosep, dilakukan menyusul adanya kebijakan pemerintah yang mencabut penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan.
Baca juga: Komentar Megawati soal Minyak Goreng di Mata Budayawan: Momentum Berdikari dan Pantang Menyerah
"Sampai pada penetapan HET harga minyak di Sikka tembus Rp 28.000 sampai Rp 29.000 per liter. Kita akan lakukan operasi pasar untuk menetralkan situasi dan mengontrol harga minyak goreng," ujar Yosep.
Yosep mengakui adanya kelangkaan minyak goreng di Kabupaten Sikka. Hal tersebut berdasarkan hasil temuan di lapangan.
"Kita sudah melakukan pemantauan lapangan khususnya minyak goreng subsidi. Memang terjadi kelangkaan stok minyak goreng," katanya.
Yosep menambahkan, Disperidagkop sudah berkoordinasi dengan para distributor untuk pengadaan minyak goreng sesuai stok yang ada.
"Permintaan minyak goreng cukup tinggi. Kita sudah koordinasi dengan para distributor untuk menyalurkan minyak goreng kepada masyarakat," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.