Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Fakta Baru soal Dugaan Oknum Aparat hingga Tenaga Medis dalam Penyiksaan di Kerangkeng Bupati Langkat

Kompas.com - 28/03/2022, 07:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

ADA sejumlah fakta baru yang terungkap dari hasil penelusuran program AIMAN. Fakta yang diungkapkan semua korban yang saya wawancara, ada tangan-tangan oknum aparat hingga tenaga medis resmi dalam kasus kekerasan di penjara milik Bupati Langkat Nonaktif, Terbit Rencana Perangin-Angin.

Saya beruntung menemukan empat korban yang mau memberikan kesaksiannya. Namun saya harus menggunakan hak saya sebagai wartawan, yakni hak tolak bila ditanya, terkait identitas, narasumber dan termasuk lokasi saya wawancara.

Korban ungkap fakta mengejutkan

Dari empat korban, tiga orang di antaranya saya wawancara di program AIMAN. Satu korban lainnya belum nyaman dan masih menyisakan trauma.

Saya dan tim AIMAN sempat berbincang-bincang dengan satu korban tersebut dan mendapatkan fakta versinya, yang tidak mungkin saya ungkapkan semua di tayangan televisi, karena begitu sadisnya.

Saya sempat melihat luka-luka yang dialami semua korban yang saya temukan. Saya melihat ada bekas luka bakar di hampir seluruh bagian punggungnya.

Pengakuan korban, sebagai luka akibat tetesan plastik yang dilelehkan di atas punggungnya.

"Cambukan? Jangan ditanya itu, Bang! Sudah biasa kami sehari-hari di (masa) awal masuk," kata Tongat (nama samaran), salah satu korban kepada saya.

Posisi "gantung monyet"

Mereka menceritakan pada satu bulan pertama, posisi dicambuk dengan menggunakan selang kompresor.

Mereka melakukan posisi "gantung monyet", yakni menghadap dan memegang jeruji besi, dalam kondisi berjongkok dengan posisi kedua tangan di atas. Sehingga menyisakan punggung yang terbuka lebar untuk disiksa!

Semua korban yang saya lihat, memiliki luka memang mirip dengan luka cambukan, berupa garis-garis acak terutama di bagian punggungnya.

Ada pula yang mengalami luka serupa di bagian samping badan dan juga bagian depan.

Para korban menyebutkan Putra dari Bupati Langkat Nonaktif, Terbit Rencana, yakni Dewa Recana Perangin-Angin, ikut serta dalam penyiksaan tersebut.

Pengakuan ini dibantah oleh Pengacara Keluarga Terbit Rencana, Mangapul Silalahi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com