KOMPAS.com - Pernyataan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri soal tak semua makanan harus melulu digoreng namun bisa juga direbus tengah menjadi sorotan di tengah situasi kelangkaan minyak goreng yang terjadi saat ini.
Pernyataan itu terungkap dalam acara webinar "Cegah Stunting untuk Generasi Emas" di kanal Youtube, Jumat (18/3/2022).
"Saya tuh sampai ngelus dada, bukan urusan masalah nggak ada atau mahalnya minyak goreng. Saya itu sampai mikir, 'Jadi tiap hari ibu-ibu itu apakah hanya menggoreng? Sampai begitu rebutannya,'" ujarnya, dilansir dari Tribunnews.com, Jumat.
Usai menjadi sorotan di tengah masyarakat, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) berencana menggelar demonstrasi masak tanpa menggunakan bahan minyak goreng.
Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto ditemui di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (27/3/2022).
"Makanya besok kami mengadakan dan hadirkan chef terkenal bagaimana diversifikasi pangan tanpa gorengan. Jadi ada yang direbus, dan dikukus," papar Hasto.
Baca juga: Tanggapi soal Antrean Minyak Goreng di Lebak, Bupati: Pakai Saja Minyak Kelapa
Budayawan senior asal Kota Solo, Prof. Dr. Andrik Purwasito, DEA, yang juga seorang dosen di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, menangkap ada pesan misterius di balik ungkapan Megawati tersebut, yaitu soal pentingnya kemandirian rakyat di tengah ancaman krisis pangan dan energi seperti sekarang ini.
Menurut Andrik yang sering dikenal dengan sebutan Kiageng Guru, ungkapan Megawati itu juga bisa dikaitkan sebagai "early warning" masalah krisis pangan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.