Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Fakta Pos Marinir Diserang KKB di Nduga Papua, Satu Prajurit Gugur hingga Egianus Kogoya Diburu

Kompas.com - 27/03/2022, 12:24 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Pos Marinir di Distrik Kenyam, Nduga, Papua, diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB) pada Sabtu (26/3/2022).

Akibatnya, sepuluh prajurit terluka dan salah satunya gugur setelah pos tersebut dilempar granat oleh KKB yang diduga pimpinan Egianus Kogoya.

"Belum dipastikan apa yang menyebabkan mereka diserang KKB yang diduga dipimpin Egianus Kogoya dan itu akan diselidiki," ujar Danrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan, dikutip dari Antara.

Baca juga: Sebelum Pos Marinir Diserang, Masyarakat Mendengar Informasi KKB Akan Lakukan Penyerangan

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Data korban

Prajurit yang gugur dalam insiden itu adalah Danpos Letda Mar Iqbal. Untuk dua prajurit yang alami luka kritis adalah Serda Mar Bayu Pratama dan Serda Mar Rendi.

"Satu anggota Marinir gugur dan dua lainnya kritis akibat granat yang dilontarkan KKB," kata Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, di Mappi, Sabtu.

Aparat keamanan saat ini tengah melakukan penyelidikan dan memburu kelompok penyerang tersebut.

Baca juga: KKB Serang Pos Marinir di Nduga, Diduga Pimpinan Egianus Kogoya, Terjadi 3 Kali Kontak Senjata

2. Diduga granat rampasan

Menurut Mathius, KKB pimpinan Egianus diketahui masih memiliki persenjataan lengkap.

Senjata-senjata itu didapat dari rampasan, salah satunya pelontar granat rampasan.

"Kelompok Egianus merupakan KKB yang memiliki persenjataan paling banyak, salah satunya adalah GLM hasil rampasan," ujarnya.

Baca juga: KKB Serang Pos Marinir di Nduga, Komandan Pos Gugur, 2 Prajurit Kritis, 7 Terluka

 

3. Tiga kali kontak senjata

Mathius menjelaskan, saat itu sempat terjadi tiga kali kontak senjata, yaitu pada pukul 17.50 WIT, 18.45 WIT, dan 19.45 WIT.

Pasca-insiden itu, seluruh petugas keamanan di Kenyam dalam kondisi siaga.

Diduga kkuat beberapa anggota KKB masih berada di sekitar bandara. Namun, sebagian sudah ada yang kabur.

"Sebagian besar KKB sudah lari tapi masih ada beberapa yang masih ada di sekitar ujung bandara," ungkapnya.

Ilustrasi TNI di PapuaKOMPAS/Aris Prasetyo Ilustrasi TNI di Papua

4. Perkuat dialog

Sementara itu, pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengatakan, serangan itu adalah sebuah upaya provokasi.

Menurutnya, pemerintah seharusnya lebih upaya dialog untuk melemahkan propaganda mereka.

"Yang harus dilakukan adalah memikirkan bagaimana supaya dialog dapat kembali terbangun dan kebuntuan politik bisa diakhiri. Tanpa itu, kekerasan dan teror akan selalu terjadi. Apalagi jika kita kemudian kembali melakukan pendekatan keras," katanya kepada Kompas.com, melalui pesan WhatsApp, Senin (7/3/2022) malam.

(Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor : Dheri Agriesta, Candra Setia Budi)/Antara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com