KOMPAS.com - SM, perempuan muda yang berusia 19 tahun tewas tertabrak kereta api di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, Jawa Timur pada Rabu (23/3/2022) sekitar pukul 18.12 WIB.
Warga Dusun Bunut, Desa Bringin, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri itu diketahui baru 3 minggu menikah.
Ia kemudian tinggal bersama suaminya, MAA, warga Dusun Kwadungan, Desa Badas, Kecamatan Sumoito, Kabupaten Jombang.
SM meninggalkan rumah suaminya pamit untuk menjenguk orangtuanya di Kediri dengan mengendarai motor.
Menurut keterangan saksi, SM terlihat berdiri di dekat rela dan tiba-tiba melompat ke rel saat Kereta Api Bima melintas.
Karena jarak yang terlalu dekat, masinis tak bisa menghentikan kereta. Tubuh SM terlindas kereta dan mengalami luka berat.
Beberapa kasus bunuh diri juga terjadi di beberapa lokasi di Tanah Air.
Pada Jumat (25/3/2022), MM seorang perempuan berusia 36 tahun tewas diduga bunuh diri di ruangan binaan Tipiring II Kantor Satpol PP, Kota Denpasar sekitar pukul 10.00 Wita.
Dari hasil pemeriksaan terdapat bekas jeratan di leher korban.
Sebelum ditemukan tewas, MM diamankan petugas Satpol PP dalam kondisi linglung di Kantor Bea Culao Bali pada Kamis (26/3/2022) malam.
Oleh petugas, MM pun diamankan dalam kondisi sehat dan bisa diajak berkomunikasi. Hingga akhirnya ditemukan tewas bersandar di tembok dalam keadaan mendengkur.
Saat ditemukan, lidah korban menjulur dan terdapat jerakan tali tas warna hitam di lehernya.
Polisi menemukan surat wasiat mendiang suaminya yang juga menjadi korban bunuh diri terselip di antara barang-barang milik MM.
"Jika saya mati, tak perlu dilakukan otopsi atau mencari penyebab kenapa saya mati. Saya cuma ingin dikuburkan di kamping halaman saya (genteng-Banyuwangi)," tulis mending suami MM di surat wasiatnya.
MM diketahui berasal dari Desa Kuang, Kecamatan Taliwang, Lombok Barat, NTB.
Baca juga: Calon Pengantin Pria di Bali Bunuh Diri, Diduga Terbebani Persiapan Pernikahan