KUPANG, KOMPAS.com - Sembilan Anak Buah Kapal (ABK) kapal ikan asal Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang hilang usai tenggelam di perairan Australia, hingga kini belum ditemukan.
Dari 12 ABK yang ada di kapal, hanya tiga orang yang berhasil selamat dan kini berada di Australia.
Baca juga: Satu Lagi ABK Kapal Ikan Tenggelam yang Selamat di Australia Positif Covid-19
Wakil Bupati Rote Ndao Stefanus M Saek mengatakan, pemerintah daerah sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak, terkait upaya pencarian terhadap sembilan warganya.
"Kami sudah koordinasi dengan keluarga korban yang hilang, yang selamat, Basarnas dan Konsulat RI di Darwin. Sudah tidak ada lagi pencarian terhadap korban yang hilang," kata Stefanus, kepada Kompas.com, Jumat (25/3/2022).
Stefanus mengaku, dirinya pun sudah mendatangi rumah para korban yang selamat maupun yang hilang.
Baca juga: 3 ABK Kapal Ikan Asal NTT yang Tenggelam Masih di Australia, 1 Orang Dirawat di RS
Keluarga korban yang hilang, kata dia, sudah mengikhlaskan hal itu dan menganggap sebagai musibah.
"Namun, hingga saat ini sembilan orang itu masih hilang. Keluarga bersedih, termasuk kami juga yang kehilangan warga kami," kata dia.
Untuk tiga warganya yang masih berada di Australia, Stefanus berharap mereka bisa segera pulih dan kembali ke Rote Ndao untuk berkumpul lagi bersama keluarga.
Baca juga: 1 ABK Kapal Ikan Asal NTT yang Diselamatkan Patroli Australia, Tak Sadarkan Diri Lebih dari 24 Jam
Sebelumnya, sebuah kapal ikan yang mengangkut 12 orang nelayan asal Desa Hundihuk, Kecamatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao, NTT, tenggelam di perairan Australia, Jumat (18/3/2022).
Sembilan orang dilaporkan hilang dan tiga orang selamat akibat insiden itu.
Sembilan orang yang hilang tersebut yakni Yohanis Balu, Ibrahim Loe, Yunus Modok, Pice Naluk dan Denis Busu. Selain itu juga ada Panji Balu, Benyamin Pah, Adi Arbet Giri dan Rifan Balu.
Baca juga: Perempuan di NTT Nekat Kejar Mobil Presiden Jokowi yang Sedang Melaju, Videonya Viral
Sedangkan tiga orang yang selamat itu yakni Melki Giri, Habel Kanuk dan Riki Balu.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang (SAR) Emi Frizer mengatakan, pesawat patroli Australia menemukan kapal ikan itu dalam posisi terbalik di perairan Australia.
Beberapa anak buah kapal yang selamat kemudian meminta bantuan, sehingga dievakuasi oleh petugas dari Australia.
Tiga orang yang selamat itu dievakuasi ke Pulau Broome, Australia Barat, untuk diberi pertolongan medis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.