YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Dinas Kesehatan Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat sudah ada sembilan kasus leptospirosis yang terjadi di wilayahnya sepanjang 2022.
Dari sembilan kasus leptospirosis itu, dua orang warga dilaporkan meninggal dunia.
"Dua saat ini masih dalam perawatan," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Gunungkidul, Abdul Azis, saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (25/3/2022).
Baca juga: Jadi Tuan Rumah G20, Okupansi Hotel di Yogyakarta Meningkat
Kedua orang yang meninggal ini berasal dari Kapanewon Wonosari dan Girisubo.
Leptospirosis adalah penyakit yang menular lewat kencing tikus. Penyakit ini rentan diderita oleh orang-orang yang tinggal dan beraktivitas di wilayah rawan banjir dan banyak genangan.
Abdul mengatakan, pada 2021, ada 17 orang terserang penyakit ini di Gunungkidul. Sebanyak empat orang di antaranya meninggal dunia.
Warga yang meninggal berasal dari Kapanewon Semin, Ngawen, Ponjong, dan Patuk.
Dinas Kesehatan Gunungkidul berharap masyarakat khususnya petani untuk waspada dan berhati-hati saat beraktivitas di sawah terutama musim penghujan saat ini.
Baca juga: Sejak Januari 2020, 5 Warga Karanganyar Meninggal karena Leptospirosis
Demam, badan pegal-pegal di persendian, dan memiliki luka terbula di bagian luar sehingga harus diperiksa untuk mengantisipasi penyakit yang bersumber dari tikus ini.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.