PURWOREJO, KOMPAS.com- Sejumlah warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, mendatangi Kantor Dinas Pendidikan Purworejo.
Mereka menuntut kasus masuknya penolakan tambang oleh warga Wadas ke dalam soal ujian sekolah menengah pertama (SMP).
"Kami minta kepada Dinas Pendidikan (Purworejo) untuk mengusut tuntas siapa saja yang membuat soal itu, kemudian apakah ada kesengajaan dan motifnya itu apa?" sebut Umam, salah satu warga Wadas, di Kantor Dinas Pendidikan Purworejo, Kamis (24/3/2022).
Baca juga: Konflik Wadas Jadi Soal Ujian SMP, Kadis Pendidikan Purworejo Minta Maaf
Umam juga menuntut Dinas Pendidikan Purworejo mengeluarkan surat edaran yang menjelaskan kondisi sebenarnya yang terjadi di Wadas.
Siswanto, warga Wadas lainnya, menyatakan saat ini kondisi desanya sedang tidak menentu karena masih ada masalah penolakan tambang andesit yang dianggap belum tuntas.
Kemunculan soal dalam ujian SMP itu disebutnya membuat warga yang menolak adanya pertambangan semakin resah.
"Kita merasa sektor pendidikan ini sudah tidak tepat, sudah melenceng, sepertinya ini perlu diluruskan," kata Siswanto saat audiensi di Aula Dinas Pendidikan Purworejo.
Baca juga: Ganjar Pranowo Berdialog dengan Pedemo soal Wadas, Hasilnya Massa Ancam Gelar Aksi Lebih Besar
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Purworejo Wasit Diono mengatakan, proses pembuatan soal ini berawal dari rapat Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS).
Setelah itu, MKKS menunjuk tim pembuat soal yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).
"Lalu soal itu dilaporkan ke MKKS untuk di filter, yang jelas awalnya itu tidak tahu jika akan terjadi seperti ini, akan berdampak meresahkan masyarakat, tidak berfikir sampai disitu," katanya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.