LEBAK, KOMPAS.com - Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya menyarankan warganya untuk membuat minyak goreng sendiri.
Hal tersebut dia katakan saat menanggapi soal antrean pembeli minyak goreng yang terus terjadi di Kabupaten Lebak, Banten.
Iti mengatakan, warga Lebak memiliki sejarah sebagai pembuat minyak kelapa.
Bahkan saat ini, di Lebak masih banyak kelapa yang bisa diolah jadi minyak goreng.
Baca juga: Sedang Berfoto, Belasan Siswa Jatuh ke Sawah karena Jembatan di Lebak Ambruk
"Baheula (dulu) di Rangkasbitung nyien (buat) minyak keletik (kelapa), jadi kalau tidak ada minyak curah, minyak sayur, pakai saja minyak keletik, kelapa masih banyak di kita," kata Iti di Pasar Rangkasbitung, Kamis (24/3/2022).
Iti mengatakan, budaya membuat minyak goreng sendiri sudah dilakukan turun-temurun di Kabupaten Lebak.
Dari pembuatan minyak dari kelapa tersebut, kata Iti, juga bisa bisa menghasilkan blondo atau ampas pengolahan minyak kelapa yang bisa dikonsumsi.
Baca juga: Penyintas Bencana Tanah Bergerak Lebak Masih Bertahan di Pengungsian, Pemkab Tawarkan Dana Bantuan
"Dulu mah ada kelapa di rumah diolah jadi minyak keletik, blondonya bisa dimakan," kata dia.
Soal antrean untuk mendapatkan minyak yang masih terjadi di Rangkasbitung, Iti mengatakan hal tersebut tidak masalah.
Hal itu lantaran pasokan minyaknya ada dan bisa didapatkan oleh masyarakat.
Kata Iti, minyak goreng saat ini tidak dalam kondisi langka, hanya harga eceran tertinggi (HET) sudah normal sehingga masyarakat antre untuk mencari minyak yang murah.
"Biar saja, antre bagus, yang penting minyaknya ada, kalau kemarin kan antre tapi minyak tidak ada, sekarang minyaknya ada, biarkan saja," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.