Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membongkar Modus Sindikat TPPO, Beri Janji Gaji Tinggi hingga Tunjukkan Foto Rumah Mewah

Kompas.com - 24/03/2022, 13:19 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Penulis

KOMPAS.com - Iming-iming gaji besar menjadi salah satu modus yang sering digunakan anggota sindikat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dalam menjebak korban.

Ketua Migrant Care Anis Hidayah mengatakan, modus itu membuat warga di tengah sulitnya mengakses informasi, himpitan ekonomi dan juga ketiadaan lapangan pekerjaan, terlena.

"Selain itu, intensitas anggota sindikat mencari korban itu luar biasa, dengan segala tipu daya yang menyakinkan, salah satunya dengan memberikan contoh rumah yang bagus, lalu cerita kesuksesan para pekerja migran lainnnya, sehingga masyarakat tertipu," katanya kepada Kompas.com, Rabu (23/3/2022).

Baca juga: Pemicu Human Trafficking, dari Kemiskinan hingga Kurangnya Lapangan Pekerjaan

Di sisi lain, kata Anis, pengetahuan masyarakat soal trafficking sendiri hingga saat ini masih terbatas.

Keterbatasan ini, kata Anis, seharusnya menjadi perhatian serius dari pemerintah.

"Tidak banyak desa-desa yang menyediakan informasi soal trafficking, modusnya apa, apa unsur-unsurnya, dan bagaimana cara mengidentifikasi trafficking," katanya.

Baca juga: Melawan Sindikat TPPO, Migrant Care Soroti soal Restitusi bagi Korban

Foto: 21 tenaga kerja non prosedural asal NTT yang berhasil diamankan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), di pelabuhan laut Larantuka, Senin (21/3/2022). Dokumen Disnakertrans Provinsi NTT Foto: 21 tenaga kerja non prosedural asal NTT yang berhasil diamankan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), di pelabuhan laut Larantuka, Senin (21/3/2022).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com