KOMPAS.com - Iming-iming gaji besar menjadi salah satu modus yang sering digunakan anggota sindikat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dalam menjebak korban.
Ketua Migrant Care Anis Hidayah mengatakan, modus itu membuat warga di tengah sulitnya mengakses informasi, himpitan ekonomi dan juga ketiadaan lapangan pekerjaan, terlena.
"Selain itu, intensitas anggota sindikat mencari korban itu luar biasa, dengan segala tipu daya yang menyakinkan, salah satunya dengan memberikan contoh rumah yang bagus, lalu cerita kesuksesan para pekerja migran lainnnya, sehingga masyarakat tertipu," katanya kepada Kompas.com, Rabu (23/3/2022).
Baca juga: Pemicu Human Trafficking, dari Kemiskinan hingga Kurangnya Lapangan Pekerjaan
Di sisi lain, kata Anis, pengetahuan masyarakat soal trafficking sendiri hingga saat ini masih terbatas.
Keterbatasan ini, kata Anis, seharusnya menjadi perhatian serius dari pemerintah.
"Tidak banyak desa-desa yang menyediakan informasi soal trafficking, modusnya apa, apa unsur-unsurnya, dan bagaimana cara mengidentifikasi trafficking," katanya.
Baca juga: Melawan Sindikat TPPO, Migrant Care Soroti soal Restitusi bagi Korban
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.