PADANG, KOMPAS.com-Menjelang Pemilihan Presiden 2024, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sedang menjalin komunikasi politik dengan sejumlah partai dan tokoh.
"Komunikasi tersebut saat ini masih mencair dan penuh dinamika, tapi akan terus semakin tajam," kata AHY kepada wartawan saat berkemah di Danau Kembar, Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Rabu (23/3/2022) malam.
Baca juga: Kunjungi Korban Gempa Pasaman, AHY Bantu 25 Huntara dan 1.000 Sembako
AHY mengatakan Pilpres 2024 sudah semakin dekat dan tinggal 23 bulan lagi sehingga Demokrat terus mempersiapkan diri.
Untuk mengusung calon di Pilpres, AHY mengakui Demokrat butuh koalisi dengan sejumlah partai politik agar syarat 20 persen suara bisa terpenuhi.
"Bisa gabungan dengan dua partai, tiga atau lebih. Kondisinya sekarang masih mencair, tapi akan terus menajam," jelas AHY.
AHY mengaku sudah mendengar aspirasi masyarakat yang menginginkan dirinya maju di Pilpres 2024.
Sejumlah masyarakat sudah mendeklarasikan dirinya maju di Pilpres dan bahkan menyandingkan dengan tokoh lain.
Seperti di Sumbar beberapa waktu lalu ada deklarasi dukungan masyarakat Anies Baswedan-AHY untuk Pilpres 2024.
"Munculnya deklarasi itu saya sambut baik karena itu aspirasi publik. Tapi ini masih mencair," kata AHY.
Terkait dengan adanya wacana penundaan Pemilu atau jabatan presiden tiga periode, AHY secara tegas menolak wacana tersebut.
"Saya secara tegas menolak wacana itu sebab tidak ada dalam konstitusi kita," kata AHY.
Baca juga: Curhat Korban Gempa Pasaman Barat ke AHY: Kami Butuh Rumah, Pak
AHY mensinyalir wacana penundaan Pemilu atau jabatan presiden tiga periode merupakan pemufakatan politik jahat untuk melanggengkan kekuasaan.
Reformasi 1998 dulu, kata AHY untuk membatasi kekuasaan sehingga muncul aturan presiden hanya bisa dipilih dua periode.
"Apakah kita mau mundur lagi ke belakang. Jangan ada pemufakatan politik jahat untuk melanggengkan kekuasan. Setelah ini bisa muncul wacana presiden dipilih DPR, terus presiden boleh seumur hidup," kata AHY.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.