KOMPAS.com - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman akan menikah dengan Idayati, adik Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pernikahan keduanya rencanaya akan dilaksanakan pada Kamis, 26 Mei 2022 mendatang di Kota Solo, Jawa Tengah.
Terkait dengan pernikahan itu, banyak pihak berpendapat akan menimbulkan konflik kepetingan.
Pengamat politik dari Universitas Sumatera Utara (USU), Warjio mengatakan, ini adalah sisi kemanusian di mana pertemuan, jodoh, maut, sudah ada yang menentukan.
"Jadi harus kita pahami dulu sebagai sebuah masyarakat atau hubungan antar manusia," kata Warjio saat dihubungi Kompas.com, Rabu (23/3/2022).
Baca juga: Adik Presiden Jokowi Akan Menikah dengan Ketua MK Anwar Usman
Saat ditanya dampak dari pernikahan itu, secara politik, Warjio mengatakan, hal yang harus ditekan adalah profesionalitas.
"Pak Jokowi dan Ketua MK saya kira mereka sudah terbalut dengan nilai-nilai profesionalitas institusi. Artinya, mereka harus menjalankan tugas profesionalitas itu hingga masing-masing bisa menjalankan tupoksi atau tugas sesuai dengan fungsinya masing-masing dan tidak menggunakan kaidah ikatan persaudaraan. Itu yang harus jadi pegangan," kata Dosen Fisip USU ini.
Selain itu, kata Warjio, tidak bisa dilepaskan kontrol atau pengawasan masyarakat atau lembaga lain yang terkait, agar supaya tidak terjebak pada politik kepentingan dalam konteks ikatan persaudaran itu.
"Jadi kuncinya yang pertama adalah profesionalitas institusi, dan jabatan. Kemudian yang kedua tentu harus kontroling," ungkapnya.
Baca juga: Dilamar Ketua MK Anwar Usman, Begini Penjelasan Idayati, Adik Kandung Presiden Jokowi
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.