Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Maluku Berharap 2 Desa yang Bertikai di Pulau Haruku Akhiri Konflik Lewat Rekonsiliasi

Kompas.com - 23/03/2022, 19:20 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif mengungkapkan upaya penyelesaian konfik antara dua desa yang bertikai di Pulau Haruku, Maluku Tengah, belum membuahkan hasil. Kedua desa itu adalah Pelauw dan Kariuw.

Penyelesaian konflik kedua desa telah diupayakan oleh berbagai pihak. Bahkan perwakilan masyarakat dari dua desa telah dipertemukan untuk kedua kalinya di DPRD Maluku.

Baca juga: Polda Maluku Tawarkan 2 Solusi untuk Selesaikan Konflik Antardesa di Pulau Haruku

Namun, penyelesaian konflik tak kunjung menemui titik terang.

“Terjadi kebuntuan karena masing-masing (pihak) berpegang teguh dengan argumen masing-masing,” kata Kapolda Maluku di Ambon, Rabu (23/3/2022).

Dia mengaku akan tetap mendorong kedua desa yang bertikai menempuh jalan damai untuk mengakhiri konflik.

Kedua desa, kata dia, harus mengedepankan sikap saling menghargai, saling percaya, dan menghormati nilai persatuan yang ditanamkan leluhur.

“Saat ini yang harus kita pikirkan adalah bagaimana saudara-saudara kita dari Kariuw yang masih tinggal di Aboru. Kita pikirkan tentang sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan kesinambungan lapangan pekerjaan untuk mereka," kata Kapolda.

Latif mengaku masih terus berkoordinasi dengan Pangdam XVI Pattimura dan Gubernur Maluku untuk mendorong proses perdamaian kedua desa. Sehingga, warga dapat hidup kembali secara berdampingan terlebih korban konflik yang saat ini masih mengungsi dapat tercukupi hajat hidupnya.

Menurut Latif, pihaknya juga mendorong Pemprov, DPRD Provinsi Maluku, serta Pemkab Maluku Tengah, segera mewujudkan rekonsiliasi damai.

Sehingga kegiatan rekonstruksi dan rehabilitasi bisa segera dilaksanakan. Hal ini penting dilakukan agar masyarakat Kariuw dapat kembali ke kampung halamannya.

“Kami akan terus mengedepankan rekonsiliasi damai tapi bila tetap tidak bisa, maka hukum positif dan penyelesaian di pengadilan adalah langkah terakhir agar ada kepastian hukum bagi seluruh masyarakat,” jelasnya.

TNI dan Polri, lanjut Latif, akan siap mengamankan dan melaksanakan apa pun keputusan atau penetapan pengadilan terhadap persoalan tersebut.

Mengenai penegakan hukum yang kini sedang ditangani, Latif  meminta masyarakat untuk kooperatif.

”Untuk proses penegakan hukum tetap dilaksanakan dan kami berharap masyarakat bisa kooperatif, bisa melengkapi alat bukti dalam proses penegakan hukum,” pintanya.

Dia juga meminta kepada semua elemen masyarakat, baik tokoh agama, adat, dan pemuda, untuk duduk bersama dengan kepala dingin serta hati yang tenang. Sehingga bisa menemukan solusi yang terbaik.

Baca juga: Pemakaman dan Penghormatan Terakhir bagi Brigpol Faisal, Polisi yang Tertembak Saat Konflik di Pulau Haruku

Ia pun berharap rekonsiliasi damai menjadi pilihan dan solusi terbaik untuk penyelesaian konflik antarwarga di di wilayah tersebut.

“Kami mengimbau semua tokoh-tokoh kunci dalam penyelesaian konflik tersebut tetap bisa duduk bersama dengan hati yang bersih dan kepala yang dingin sehingga masalah ini dapat diselesaikan dengan damai dan menuju Maluku yang aman, damai dan sejahtera," kata Latif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com