LARANTUKA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), AKBP I Gede Ngurah Joni mengatakan, kelangkaan stok minyak goreng di Kabupaten Flores Timur berlangsung sejak Januari 2022.
AKBP I Gede mengaku pihaknya sudah melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah toko sembako dan gudang distributor.
"Kita sudah lakukan sidak, ada yang masih jual tapi dalam jumlah sangat kurang. Kami juga tidak menemukan adanya penimbunan minyak goreng," ujar I Gede dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (23/3/2022).
Baca juga: Nelayan Minta Bantuan Alat Tangkap, Pemkab Flores Timur: Tak Bisa Langsung Dipenuhi
Dia menjelaskan, di Kabupaten Flores Timur, tidak ada agen khusus minyak goreng. Minyak goreng yang dipasarkan banyak didatangkan dari Surabaya.
"Sejak bulan Januari tidak ada stok masuk, yang ada stok sisa," ujar Gede.
Pihaknya akan melaporkan hasil pantauan lapangan ke pemerintah Kabupaten Flores Timur untuk mencegah kelangkaan minyak goreng.
Selain itu lanjut dia, Polres Flores Timur akan membentuk tim khusus untuk mendata semua toko kios, dan gudang distributor yang ada di kabupaten itu.
Baca juga: Stok Minyak Goreng Mencukupi, Pemkab Flores Timur: Tidak Ada Indikasi Penimbunan
la juga menambahkan, setiap kapal barang yang masuk akan dicek agar tidak ada penimbunan minyak goreng.
"Minyak goreng harus langsung didistribusikan ke kios. Jika ditemukan adanya penimbunan akan diproses hukum," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.