KILAS DAERAH

Kilas Daerah Jawa Tengah

Hadapi Demonstrasi Tolak Penambangan Batu Andesit di Wadas, Ganjar Berdialog dengan Mahasiswa dan Warga

Kompas.com - 23/03/2022, 11:12 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo turun langsung untuk berdialog dengan warga Desa Wadas dan ratusan mahasiswa yang melakukan aksi demonstrasi menolak rencana penambangan batu andesit di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.

Dalam aksi demonstrasi yang terjadi di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kota Semarang, Selasa (22/3/2022), Ganjar membaur di tengah kerumunan mahasiswa. Ia pun duduk bersama dengan para mahasiswa dan hanya lesehan beralaskan spanduk yang berisi tuntutan, Selasa (22/3/2022).

“Sebenarnya ada tempat, kalau mau perwakilan, bisa kita bicara di dalam. Tapi karena Anda ingin di sini, ya sudah kita diskusi di sini. Monggo apa yang ingin disampaikan,” kata Ganjar Pranowo.

Baca juga: Ganjar Pranowo Berdialog dengan Pedemo soal Wadas, Hasilnya Massa Ancam Gelar Aksi Lebih Besar

Kemudian beberapa dari perwakilan mahasiswa membacakan tuntutannya menolak penambangan di Desa Wadas. Ratusan mahasiswa menuntut untuk Ganjar mencabut Ijin Penetapan Lahan (IPL) penambangan.

“Kami mendesak Ganjar mencabut IPL dan juga mengusut kasus kekerasan yang dialami oleh warga Wadas,” ungkap salah satu mahasiswa dikutip dalam keterangan pers yang diterima oleh kompas.com, Rabu (23/3/2022).

Lebih lanjut, para mahasiswa mengkhawatirkan bahwa penambangan ini akan menimbulkan kerusakan lingkungan di beberapa sumber mata air yang ada di Desa Wadas.

“Kami mengkhawatirkan penambangan akan menimbulkan kerusakan lingkungan, karena ada banyak sumber mata air yang akan terancam di sana,” kata salah satu mahasiswa.

Baca juga: Ratusan Santri di Jateng Deklarasi Dukung Ganjar Pranowo Maju Capres 2024

Selain ratusan mahasiswa, dalam dialog terbuka tersebut hadir juga perwakilan dari warga Desa Wadas yang menolak penambangan dan menyampaikan keluh kesahnya ke Ganjar.

Dengan sabar, Ganjar terus mendengarkan aspirasi dari mahasiswa dan perwakilan warga itu.

Dalam dialog itu, Ganjar pun menerangkan terkait rencana penambangan di Desa Wadas dan mengaku senang karena diberi kesempatan untuk menjelaskan secara rinci terkait rencana penambangan di Desa Wadas.

“Saya senang hari ini dapat bertemu dengan teman-teman. Saya buka semuanya dengan detil dan rinci. Informasi ini belum pernah tersampaikan karena saya tidak pernah diberi kesempatan,” katanya.

Baca juga: Ganjar Pranowo Menanam Mangrove Bersama Alumni UGM di Balikpapan

Kepada para peserta aksi itu, Ganjar lalu mengatakan bahwa ada beberapa warga yang sudah menerima tanahnya dijual dan ada yang menolak untuk menjual.

“Hal ini harus dipahami oleh para warga dan para mahasiswa bahwa ada beberapa yang pro dan kontra dengan permasalahan ini,” jelas Ganjar.

Selain itu, Ganjar juga menjelaskan terkait IPL yang minta dicabut, menurutnya sudah melewati proses hukum hingga tahap kasasi dan inkracht.

“Semua sudah dilibatkan dalam penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal), termasuk para pakar dari perguruan tinggi. Kami memang pernah digugat, tapi gugatan baik di tingkap pertama maupun kasasi semuanya dinyatakan ditolak. Ini kan sudah inkracht,” jelas Ganjar.

Baca juga: Saat Para Kepala Daerah Tonton MotoGP, Ganjar Ikut Mengantre, Gubernur NTB Saksikan dari Atas Bukit

Tak hanya itu, Ganjar juga menjelaskan mengenai kekhawatiran soal isu lingkungan dari adanya penambangan batu andesit ini.

Ganjar mengatakan dengan rinci bagaimana penambangan akan dilakukan serta sudah menggunakan perhitungan ahli geologi dan para ahli yang bergerak dibidangnya.

“Proses penambangan sudah direncanakan dengan matang. Termasuk isu sumber mata air di data yang dikirim oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), bahwa hanya ada satu sumber mata air yang terdampak dari puluhan mata air lainnya. Ini yang mau kami verifikasi dan jelaskan,” tegasnya.

Baca juga: Hadiri Undangan Jokowi di IKN, Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo, dan 13 Gubernur Lainnya Tiba di Kaltim

Ia pun mengatakan lebih lanjut bahwa sesuai dengan rekomendasi dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan terus membuka ruang dialog dengan warga.

“Saya sudah dua kali datang ke Wadas untuk menemui warga baik yang pro dan yang belum menerima. Apapun sikap warga, kami hormati,” pungkasnya.

Dalam dialog yang berlangsung hingga menjelang maghrib, Ganjar berjanji akan menyampaikan tuntutan mahasiswa kepada pemerintah pusat.

“Saya janji akan menyampaikan semua aspirasi dari para mahasiswa dan warga dalam dialog ini kepada pemerintah pusat,” ujarnya.

Baca tentang

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com