Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Gagalnya Pelantikan Sekdes di Desa yang Dijuluki Texas-nya Indonesia

Kompas.com - 23/03/2022, 10:58 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Kisruh terkait pengisian perangkat desa di Kabupaten Blora tampaknya masih berlanjut.

Seperti yang terjadi di Desa Nglobo, Kecamatan Jiken.

Sejumlah warga menolak adanya pelantikan Siti Rubiatun menjadi sekretaris desa (sekdes) tersebut pada Sabtu (19/3/2022) lalu.

Baca juga: Teringat Adegan Film Luar Negeri Saat Kunjungi Desa Nglobo di Blora, Mendes PDTT: Itu Texas-nya Indonesia

Padahal sebelumnya, Siti Rubiatun merupakan seorang perangkat desa yang menjabat sebagai kepala urusan (kaur) keuangan yang kemudian dimutasi menjadi sekdes.

Alasan mutasi perangkat desa

Kepala Desa Nglobo, Pudik Harto menuturkan, alasan melakukan mutasi perangkat desa karena posisi Siti Rubiatun sebagai kaur keuangan sudah ditempati oleh orang lain.

Makanya, Pudik menerbitkan surat keputusan yang pada intinya memutasi Siti Rubiatun dari kaur keuangan menjadi sekdes.

"Nek secara SK kan sudah sebagai sekdes, intinya tinggal pelantikan, karena kekosongan yang jabatan kaur keuangan sudah diisi perades (perangkat desa) yang baru," kata Pudik saat dihubungi Kompas.com, pada Rabu (23/3/2022).

Selain itu, Pudik mengatakan, prosedur perpindahan jajaran perangkat desa juga sudah sesuai dengan Peraturan Bupati Blora Nomor 36 Tahun 2019 tentang Perangkat Desa.

"Ya itu mutasi kan ada syarat-syaratnya sesuai dengan peraturan bupati tahun 2019, dan itu sudah ada bimbingan dari kecamatan, mulai dari proses musdes (musyawarah desa), jadi sudah kami lakukan prosedurnya," kata dia.

 

Alasan warga menolak

Pudik mengatakan, alasan warga menolak adanya pelantikan Siti Rubiatun menjadi sekdes karena rasa tidak suka.

"Sabtu (19/3/2022) kemarin rencana mau ada pelantikan, tapi masih ada sebagian warga yang menolak karena ada beberapa alasan, daripada suasana tidak kondusif jadi ya kami tunda," ucap dia.

Alasan mereka tidak suka dengan pelantikan tersebut karena Siti Rubiatun dianggap mempunyai perilaku yang buruk, dan warga tidak dilibatkan dalam proses mutasi perangkat desa.

Pelantikan ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan

Dengan adanya ketidaksukaan warga terhadap sekdes yang akan dilantik, maka proses pelantikan tersebut ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Baca juga: Permohonan Rania Warga Sekitar IKN ke Jokowi: Tanah, Tempat Tinggal Kami, Harap Diganti Rugi

"Ternyata pada waktu pelaksanaan masyarakat ramai jadi ya kami mediasi dulu, kami cooling down agar suasana santai. Pelantikan ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan," ujar dia.

Meskipun pelantikan sekdes ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan, Pudik menganggap pemerintahan desanya tidak akan terganggu.

Sebab, pelantikan sekdes merupakan suatu proses seremonial belaka yang mana jabatan sekdes tetap diemban oleh Siti Rubiatun.

"Untuk sementara enggak mengganggu, karena kan arahan bagian hukum Dinas PMD (Pemberdayaan Masyarakat dan Desa) untuk mutasi tidak keharusan untuk dilantik, itu hanya seremonial, karena itu prosesnya merupakan proses mutasi bukan pengadaan perades baru, cuma karena ada mutasi ya tetap kami kenalkan ke masyarakat," kata dia.

 

Namun, Pudik tetap akan melakukan konsultasi ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora untuk mencari solusi agar pelantikan sekdes tersebut dapat segera dilakukan.

"Ya kami melakukan konsultasi ke bupati terkait ini, kami mohon arahan dan bimbingannya, kami tetap mencari solusi untuk menyelesaikan konflik desa ini," ujar dia.

Baca juga: Jokowi Ingin Ada Hutan Tanaman Endemik di IKN, Universitas Mulawarman Gelar Penelitian

Sekadar diketahui, Desa Nglobo sendiri sempat dikunjungi oleh Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar atau Gus Menteri karena terpukau dengan keberadaan sumur angguk yang digunakan untuk menambang minyak bumi.

Abdul Halim bahkan menyebutkan, wilayah tersebut sebagai Texas-nya Indonesia.

Keberadaan sumur angguk di desa tersebut mengingatkannya dengan adegan-adegan film luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com