Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Pengangguran di Ambon 11 Persen, Lapangan Kerja Baru Diperlukan

Kompas.com - 22/03/2022, 19:28 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Jumlah pengangguran di Kota Ambon, Provinsi Maluku meningkat di masa pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Ambon, Steven Patty mengaku angka pengangguran di Kota Ambon saat ini bahkan lebih tinggi dibandingkan angka pengangguran nasional.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Tugu Leimena Ambon Tewaskan Pengendara Motor

“Angka pengangguran di Ambon sesuai data kita ada sekitar 25.760 atau ada sekitar 11 persen,” kata Steven di Kantor Wali Kota Ambon, Selasa (22/3/2022).

Dia menjelaskan, angka pengangguran di Kota Ambon yang mencapai 11 persen itu melebihi angka persentase pengangguran nasional yang hanya di atas 6 persen.

“Ini merupakan masalah kita karena angka pengangguran cukup tinggi lebih tinggi secara nasional,” ujarnya.

Menurutnya, untuk mengatasi masalah tersebut, perlu ada lapangan pekerjaan baru, sehingga dapat menyerap tenaga kerja yang lebih banyak.

Sesuai data dari Dinas Tenaga Kerja Kota Ambon saat ini sebanyak 4.126 orang yang sedang mendaftar sebagai pencari kerja. Sedangkan untuk para pencari kerja yang mendapat kerja sebanyak 632 orang.

Adapun lowongan kerja yang tersedia hanya 452, sedangkan untuk angkatan kerja di Kota Ambon ada sebanyak 227.650 orang.

“Kalau kesempatan kerja tersedia maka tingkat pengangguran akan semakin menurun, sehingga tugas kita bagaimana menyiapkan kesempatan kerja dan menginformasikan kepada para pencari kerja tentang peluang pekerjaan yang ada,” ungkapnya.

Tingginya angka pengangguran di Kota Ambon sendiri ikut berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan.

Sehari sebelumnya, Asisten III Kota Ambon Rina Purmiasa mengakui sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021, angka kemiskinan di kota Ambon saat ini mencapai 23.670 jiwa atau 5,02 persen dari total penduduk 347.288 jiwa.

“Angka ini mengalami peningkatan 1.520 jiwa, atau 0,51 persen dari jumlah penduduk miskin tahun sebelumnya yakni 22.150 atau 4,51 persen,” kata Rina.

Dia mengaku dampak pandemi Covid-19 telah membuat pertumbuhan ekonomi Kota Ambon mengalami kontraksi pada kisaran -1,95 dari 5,78 persen.

Selain itu, pandemi Covid-19 juga membuat pemerintah daerah mengalami kesulitan dalam penanganan pengentasan kemiskinan, karena anggaran pembangunan mengalami refocusing.

“Hal itu membuat target prioritas pembangunan tidak dapat berjalan dengan baik sesuai perencanaan program dan kegiatan bantuan pemberdayaan keluarga miskin dan bantuan sosial,” terangnya.

Baca juga: Wagub Barnabas Orno Minta Konjen Australia Promosikan Pariwisata dan Ajak Investor ke Maluku

Meski begitu, ia mengaku upaya pencegahan dan penanganan kemiskinan masih terus dilakukan secara komprehensif, terpadu, dan berkesinambungan.

Hal ini sesuai dengan kebutuhan prioritas daerah yang diimplementasi dalam rencana pembangunan jangka pendek, menengah dan jangka panjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Regional
Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Regional
3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

Regional
Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Regional
Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Regional
Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Regional
Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Regional
Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Regional
Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Regional
Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Regional
Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Regional
Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Regional
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Regional
Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan 'Buy The Service' ke Pemprov Riau

Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan "Buy The Service" ke Pemprov Riau

Regional
Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com