SOLO, KOMPAS.com - Wisata Budaya Mangkunegaran menjadi pekerjaan rumah tangga besar bagi Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X, setelah pengangkatannya pada Sabtu (12/3/2022) lalu.
Pekerjaan ini menjadi sangat kompleks di masa menuju endemi Covid-19, serta pergerakan zaman semakin cepat dengan berbagai akses offline maupun online.
Ditambah lagi, Pura Mangkunegaran yang didirikan oleh Raden Mas Said atau Mangkunegara I pada 1757 silam, saat ini berfungsi sebagai penjaga kebudayaan.
Baca juga: Bertemu Mangkunegara X, Gibran Kenakan Kemeja Batik Karya GPH Paundra
Dengan tugas yang diembankan ini, KGPAA Mangkunegara X menjadikan dirinya garda terdepan sebagai penjaga kebudayaan Mangkunegaran.
"Solo sebagai kota budaya dan sebagai salah satu pusat kebudayaan di Solo ada di kami, Mangkunegaran," kata KGPAA Mangkunegara X, kepada Kompas.com, Selasa (22/3/2022).
Selama proses awal ini, sekitar satu-dua bulan ke depan, penguasa dengan nama kecil Gusti Bhre Cakrahutomo Wirasudjiwo ini berjanji akan mengembangkan dan membangkitkan pariwasata budaya tersebut.
"Kami gunakan sebulan dua bulan pertama ini dari Mangkunegaran untuk mematangkan konsep kami ke depannya. Untuk bagaimana konten-kontennya pariwisata kami kembangkan sedikit demi sedikit," tegasnya.
Sementara itu, sekitar 10 hari naik tahta, sosok muda Mangkunegaran X yang berusia 24 tahun tersebut telah memberikan angin segar dan harapan baru atas pekerjaan itu.
"Kemaren langsung memimpin pertemuan Abdi Dalem bidang Pariwisata dan Museum, mengadakan pertemuan membahas soal kesulitannya apa, kekurangannya apa kemudian nanti peningkatan nanti bagaimana sudah ada pertemuan," ucap Abdi Dalem Pariwisata Pura Mangkunegaran Joko Pramudya, kepada Kompas.com.
Baca juga: Gibran Sambangi Mangkunegara X untuk Pertama Kali, Gelar Pertemuan Tertutup
Langkah Mangkunagara X ini, menjadi awal gebrakan untuk memperbaiki bidang Pariwisata Puro Mangkunegaran yang terletak di Jalan Ronggowarsito, Kelurahan Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah.
Sebab setelah pertemuan ini, banyak sekali evaluasi serta trobosan yang akan diperdayakan dalam lingkungan budaya Mangkunegaran.
Joko menjelaskan selama pertemuan, Mangkunegara X dalam jangka pendek ini memperbaiki beberapa sektor internal seperti halnya peningkatan sumber daya manusia (SDM) pemanduan wisata Puro Mangkunegaran, sarana prasarana dan pelayanan.
Meskipun, hingga saat ini ada delapan pemanduan wisata yang bisa menjelaskan sejarah singkat Mangkunegaran dengan beberapa bahasa, seperti bahasa Spanyol, Jepang, Inggris, Belanda, Prancis dan Bahasa Indonesia.
Baca juga: Profil GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo, Mangkunegara X
Namun, keberadaan delapan orang ini masih dianggap belum bisa menyeratakan informasi, untuk pendalaman seluk beluk Puro Mangkunegaran.
Sehingga akan dibekali kembali dengan panduan atau pedoman pokok sebagai pemandu wisata Puro Mangkunegaran.
"Penataan dalam artian peningkatan SDM, kita carikan materi lebih failed dan lengkap. Serta konten-konten yang lebih lengkap dan lebih jauh lagi. Dari tempo dulu hingga sekarang ini, dari situlah ada cerita yang lebih lengkap," ungkap Joko.
Dengan perbaikan ini, diharapkan tamu atau wisatawan setelah berkunjung bisa menikmati, menambahkan informasi dan mengedukasi orang terdekatnya.
Pintu Mangkunegaran saat ini terbuka lebar setiap harinya, bisa menampung wisatawan domestik maupun mancanegara.
Baca juga: Ini Alasan GPH Bhre Cakrahutomo Wirasudjiwo Dinobatkan Menjadi Mangkunegara X, Bukan Paundra
Dengan harga tiket setiap masuk Rp 20.000 wisata domestik, dan Rp 40.000 wisatawan mancanegara. Jam operasional 08.00-15.00 WIB, setiap harinya kecuali Selasa Kliwon dan Kamis tutup lebih awal setengah jam karena adanya upacara adat.
"Langsung datang, boleh juga reservasi juga boleh. Kita bisa melayani. Tingkat kunjungan akhir-akhir ini mulai ada peningkatan saat sebelum dan setelah Jumeneng Dalem," kata Joko.
Meskipun, diperbolehkan untuk masuk diarea Puro Mangkunegaran. Wisatawan diwajibkan untuk tetap menaati beberapa aturan-aturan, yakni masuk diarea yang diperbolehkan.
Kawasan yang diperbolehkan dikases wisatawan, Pendopo Ageng yang berukuran 3.500 meter persegi, bangunan ini berbentuk joglo.
Selanjutnya,belakang pendopo terdapat Pringgitan. Bangunan ini berbentuk kuthuk ngambang Pringgitan digunakan untuk pertunjukan wayang kulit.
Lanjutnya, Ndalem Ageng, sebuah bangunan berbentuk limasan yang memiliki luas kurang lebih 1.000 meter persegi. Saat ini Ndalem Ageng berfungsi sebagai museum.
Dan terakhir, taman terbuka terdapat Pracimoyasa, sebuah ruang keluarga berbentuk segi delapan yang digunakan untuk rapat.
"Tidak boleh mengambil gambar di beberapa titik, dengan beberapa alasan untuk memperlambat tingkat pelapukan efek lampu kamera, bagi barang yang sudah lama. Dan segi keamanan untuk meminimalisir tingkat plagiasi barang," jelasnya.
Baca juga: Mangkunegara X soal Penobatannya: Ini Amanah Besar
Tingkat kunjungan Mangkunegaran, juga semakin meningkat setelah adanya kolaborasi dengan Pemkot Solo dengan hadirnya Mobil Wisata Listrik yang singgah di Puro Mangkunegaran.
Dengan rute dari Stadion Manahan Pasar Ikan-Pura Mangkunegaran-Taman Balekambang, dengan jadwal pemberangkatan mobil listrik wisata dimulai dari pukul 09.00 WIB, 12.00 WIB dan 15.00 WIB.
"Meskipun Sabtu-Minggu beroperasi, tetapi membantu sedikit banyak media promosi. Karena keterbatasan wisata wisatawan yang singgah 5-10 menit saja. Harapannya lain hari mereka datang kembali dengan waktu yang lebih lama," ujar Joko.
Dengan energi dan gebrakan dari Puro Mangkunegaran, para Abdi Dalem Puro Mangkunegaran berharap kebudayaan Mangkunegaran akan lebih baik dan memeri manfaat kepada masyarakat, terutama di Kota Solo, Jawa Tengah.
"Dengan adanya penguasa yang baru Ada peningkatan baru, penataan lebih baik, dan juga prasarana yang memadai. Kemudian pandemi Covid-19 berlalu sehingga pariwasata bisa segera pulih seperti sediakala," tutupnya.
Baca juga: Mangkunegara X Bicara soal Pertemuannya dengan Paundra
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.