Sementara itu tetangga lain, Sumarti (85) yang tinggal di depan rumah korban mengaku ikut menolong anak bungsu KU, EM (5) yang merintih kesakitan karena luka di leher bagian bawah.
"Jujur saya masih tidak menyangka, karena keseharian pelaku ini orangnya pendiam, tidak banyak ngomong, tidak pernah duduk main ke tetangga, dan sangat sayang kepada anak-anaknya. Saya juga tidak pernah mendengar pelaku memarahi anak-anaknya, kelihatan sayang sekali. Makannya warga sini masih sangat syok," kata Sumarti.
Ia bercerita KU pernah bekerja di Jakarta sebagai make up artis dan kecantikan. Namun ia kembali ke kampung halaman setelah di PHK.
Baca juga: Mengaku Dapat Bisikan Gaib, Ibu di Brebes Aniaya 3 Anaknya, 1 Korban Tewas
Sementara sang suami bekerja di Jakarta. Menurut Sumarti, KU dan suaminya adalah asli warga Desa Tonjong.
"Kemungkinan pelaku ini kaget antara kehidupan di kota besar dengan desa lalu memicu depresi. Karena orangnya juga pendiam, jarang berinteraksi dengan tetangga, tapi ya kurang tahu pasti kenapanya," imbuhnya.
Sumarti mengaku ia masih trauma dengan kejadian tersebut.
"Saya masih trauma, takut, dan sampai tidak nafsu makan apa-apa karena masih kebayang kejadian tadi. Apalagi kalau ingat luka di tubuh anak-anaknya," aku Sumarti.
Baca juga: 3 Anak di Brebes Dianiaya Ibu Kandung, 1 Tewas, 2 Dilarikan ke Rumah Sakit
Perasaan yang sama juga dirasakan oleh Warsiah yang sempat dicekik oleh pelaku sebelum akhirnya KU lari ke jalan desa yang lebih besar.
"Saya tidak nafsu makan, masih terbayang-bayang peristiwa tadi. Mau masuk ke dalam rumah juga takut, tidak tahu kenapa. Saya sejak pagi belum makan apa-apa, tidak nafsu," tandasnya.
Mengaku ada bisikan gaib
Sementara itu Kasatreskrim Polres Brebes, AKP Syuaib Abdullah mengatakan dar pemeriksaan awal, pelaku mengaku menganiaya anaknya karena mendapat bisikan gaib.
Namun pihaknya masih belum bisa menentukan status kejiwaan KU. Ia mengatakan dari keterangan warga di sekitar TKP, pelaku tak menjukkan gelagat anah dan bersikap normal seperti warga biasanya.
"Untuk pelaku apakah depresi atau tidak belum bisa kami pastikan karena masih dalam proses penyelidikan. Tapi sesuai pengakuan pelaku alasan dia melakukan aksi tersebut karena mendapat bisikan gaib," jelasnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Tresno Setiadi | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief), Tribun Jateng
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.