Gibran Sambangi Mangkunegara X untuk Pertama Kali, Gelar Pertemuan Tertutup

Kompas.com - 21/03/2022, 12:49 WIB

Fristin Intan Sulistyowati,

Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Fristin Intan Sulistyowati

Penulis

Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

Lihat Foto

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan KGPAA Mangkunegara X bertemu di Puro Mangkunegaran, Senin (12/3/2022)(KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati)

SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bertemu dengan Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X di Puro Mangkunegaran, Senin (21/3/2022).

Gibran tiba di Puro Mangkunegaran sekitar pukul 10.00 WIB, disambut secara langsung oleh Mangkunegara X.

Keduanya berbincang secara tertutup selama sekitar satu jam di Dalem Ageng Puro Mangkunegaran.

Pertemuan ini menjadi pertama kalinya, setelah Jumeneng KGPAA Mangkunegaran X.

Keduanya tampak kompak menggunakan setelah kemeja batik.

Gibran menggunakan batik hijau keemasan yang didesain Gusti Pangeran Haryo (GPH) Paundrakarna Jiwa Suryanegara.

Selama satu jam itu, Gibran mengungkapkan, pembicaranya bersama Mangkunegara X membahas kolaborasi pembangunan Koridor Gatot Subroto dan Ngarsopuro Kota Solo.

"Tadi dengan Gusti Brhe, tadi sedikit saya bocorkan gambar-gambar dan foto-foto koridor Gatot Subroto dan Ngarsopuro, karena bagaimanapun nanti mind of attraction di Puro Mangkunegaran ini," jelas Gibran, kepada Kompas.com, Senin (21/3/2022).

"Jadi tadi saya minta izin dan minya masukannya soal pembangunan dan revitalisasi koridor Gator Subroto dan Ngarsopuro dapat bersinergi dengan Mangkunegara," lanjut dia.

Sementara itu, Mangkunegara X menyambut baik atas kolaborasi antara Mangkunegaran dan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

"Ke depannya nanti Mangkunegaran bisa lebih dekat dengan Masyarakat Solo dan Mangkunagara juga menjadi bagian dari kegiatan sehari-hari juga. Dengan koridor Ngarsopuro juga Mangkunegaran bisa menjadi pusat kegiatan atau event dan sebagainya," kata Mangkunegara X.

Selain itu, Mangkunegara X menambah kawasan Pamedan berupa tanah lapang yang terbentang luas lebih kurang tiga hektar setelah pintu gerbang utama Puro Mangkunegaran, bisa lebih terbuka kembali bagi masyarakat.