Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

80 Hektar Kebun Ubi Nuabosi Gagal Panen karena Jamur, Ini Saran Pemkab Ende

Kompas.com - 21/03/2022, 10:33 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

ENDE, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Marianus Alexander menyatakan, penyakit jamur menjadi penyebab utama 80 hektar tanaman ubi Nuabosi di Kecamatan Ende, Kabupaten Ende, gagal panen.

Marianus berujar, pihaknya sudah melakukan monitoring lapangan untuk memastikan jenis penyakit yang menyerang tanaman ubi tersebut.

Baca juga: 80 Hektar Tanaman Ubi Nuabosi Diserang Hama Busuk, Petani di Ende Rugi Ratusan Juta Rupiah

"Berdasarkan survei detail dan hasil uji laboratorium, tanaman ubi rusak karena jamur fusarium aolani dan fusarium holetotikum," ujar Marianus saat dihubungi Kompas.com, melalui sambungan telepon, Senin (21/3/2022) pagi.

Marianus menyebutkan, bencana ini baru pertama kali terjadi di Kecamatan Ende.

Menurutnya, tanaman akan mudah terserang penyakit apabila kondisi curah hujan yang cukup tinggi, tergenang banjir, dan ditanam secara berulang-ulang pada area yang sama.

"Sehingga secara teknis, kita menyarankan kepada petani untuk melakukan erafikasi atau pemusnahan tanaman yang terserang untuk mematikan virus," katanya.

Marianus menambahkan, pihaknya juga menyarankan agar para petani melakukan pengolahan tanah secara teratur, menggunakan bibit sehat dan tahan penyakit, sanitasi atau kebersihan kebun, tanam secara bergilir, dan pemupukan.

Soal kerugian yang dialami petani, Marianus berharap, pemerintah desa melaporkan secara resmi kepada pemerintah kabupaten sehingga bisa mendapat bantuan darurat.

Sebelumnya, petani ubi Nuabosi di tiga desa di Kabupaten Ende, yakni Desa Ndetundora, Ndetundora 3, dan Ndetundora 2, mengaku merugi hingga ratusan juta rupiah akibat gagal panen.

Kepala Desa Ndetundora 2, Ardian Renga mengatakan, banyak petani mengeluh karena tanaman ubi diserang penyakit busuk umbi.

Baca juga: Siswa di Pedalaman Ende Minta Jembatan ke Jokowi, Wakil Bupati: Saya Segera ke Lokasi

Hal ini, menurut Ardian, disebabkan sejumlah area kebun milik warga terendam banjir akibat luapan kali Rowo Bere.

"Lahan warga sering terendam air pada musim hujan. Kalau sudah hujan, air di sungai Rowo Bere meluap hingga masuk ke lahan warga. Solusinya kita minta Pemkab bantu normalisasi sungai," ujar Ardian saat dihubungi, Rabu (9/3/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com