KOMPAS.com - Sumatera Selatan berada di pulau Sumatera bagian selatan dengan ibu kota di Palembang.
Provinsi ini juga dikenal dengan dengan sebutan Bumi Sriwijaya, karena Sumatera Selatan sempat menjadi pusat kerajaan yang juga terkenal dengan kerajaan maritim terbesar dan terkuat di Nusantara tersebut.
Baca juga: Minyak Goreng Masih Langka, Begini Respons Gubernur Sumsel
Provinsi Sumatera Selatan resmi didirikan pada tanggal 12 September 1950, yang sebelumnya hanya berbentuk residen di bawah Provinsi Sumatera.
Provinsi ini didirikan pertama kali dengan mencakup wilayah Jambi, Bengkulu, Lampung, dan kepulauan Bangka Belitung sebelum akhirnya dimekarkan.
Baca juga: 18 Satwa Awetan Dimusnahkan BKSDA Sumsel, Ada Harimau hingga Macan Tutul
Sejak Provinsi Sumatera Selatan berdiri, diketahui telah beberapa kali mengalami pergantian gubernur dan penjabat gubernur.
No. | Nama Gubernur | Masa Jabatan |
1. | AK Gani (Adnan Kapau Gani) | 1945 - 1946 |
2. | Mohammad Isa | 1946 - 1948 1948 - 1952 |
3. | Winarno Danuatmodjo | 1952 - 1957 |
4. | M. Husin | 1957 - 1958 |
5. |
Mochtar Prabu Mangkunegara | 1958 - 1959 |
6. | H. A. Bastari | 1959 - 1963 |
7. | Abu Jazid Bustomi | 1963 - 1966 |
8. | Ali Amin | 1966 - 1967 |
9. | Asnawi Mangku Alam | 1967 - 1978 |
10. | Sainan Sagiman | 1978 - 1983 1983 - 1988 |
11. | Ramli Hasan Basri | 1988 - 1993 1993 - 1998 |
12. | Rosihan Arsyad | 1998 - 2003 |
13. | Syahrial Oesman | 2003 - 2008 |
14. | Mahyuddin NS | 2008 - 2008 |
15. | Alex Noerdin | 2008 - 2013 2013 - 2018 |
— | Hadi Prabowo (Penjabat) | 21 September 2018 - 1 Oktober 2018 |
16. | Herman Deru | 2018 - Sekarang |
Adnan Kapau Gani atau AK Gani adalah seorang tokoh perjuangan asal Sumatera Barat yang diberi gelar Pahlawan Nasional Indonesia.
Di tahun 1945, AK Gani menjadi orang pertama yang mengibarkan bendera merah putih dan membacakan teks proklamasi di Palembang.
Kemudian, AK Gani diberi mandat untuk menjadi kepala pemerintahan Indonesia untuk keresidenan Palembang, Sumatera Barat.
Mohammad Isa diangkat sebagai Residen Palembang merangkap sebagai Gubernur Muda Provinsi Sumatera Selatan.
Kemudian pada bulan Mei 1948, ia diangkat sebagai Gubernur Provinsi Sumatera Selatan menggantikan AK Gani.
Pada tahun 1950, ia kembali menduduki jabatan Gubernur Provinsi Sumatera Selatan merangkap sebagai Komisaris RIS untuk Negara Sumatra Selatan dan daerah Bangka-Belitung dengan tugas mengambil alih kekuasaan Wali Negara Sumatera Selatan.
Saat HA Bastari terpilih menjadi Gubernur Sumatera Selatan lewat sidang pleno DPRD, ia giat menata dan mendisiplinkan pegawainya.
Ia juga mengatur urusan tentang sejumlah mantan pejuang yang menginginkan jabatan di dalam pemerintahan.
Dalam tata pemerintahan, ia merencanakan penghapusan karesidenan dan kewedanaan.
Sementara dari segi infrastruktur, di masa kepemimpinannya pembangunan Jembatan Ampera juga dimulai pada tahun 1962 dan selesai pada kepemimpinan gubernur berikutnya di tahun 1966.
Pada masa kepemimpinan Syahrial Oesman, Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Api-api akhirnya terealisasi.
Setelah direncanakan oleh dua gubernur pendahulunya, pelabuhan ini akhirnya dibangun sesuai dengan usulan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2002 sebagai pengganti Pelabuhan Penyeberangan 35 Ilir Palembang.
Kawasan Tanjung Api-api rencananya akan dikembangkan menjadi kawasan pelabuhan terpadu dan menjadi multi moda bagi pembangunan angkutan jalan dan kereta api.
Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Api-api dimulai pada tahun 2004 dan selesai pada 2007 dengan dana total dana sebesar Rp 51,576 Milyar untuk pekerjaan fasilitas laut (4 tahap) dan Rp 69,707 Milyar untuk pekerjaan fasilitas darat.
Sumber:
sumselprov.go.id
bpkp.go.id
kompas.com
medan.tribunnews.com
nasional.kompas.com
dephub.go.id