SEMARANG, KOMPAS.com- Inovasi yang dilakukan Alvito Deannova Wicaksono dan Aisyaa Ereylia Putri siswa kelas 5 SD HJ Isriati 1 Simpanglima, Kota Semarang, Jawa Tengah, terbilang tidak biasa.
Berbekal bahan dasar tepung biji nangka, mereka mengolah sampah plastik menjadi lebih ramah lingkungan karena mudah terurai.
"Ini plastik yang mudah diurai. Kalau plastik biasa terurainya lama 300-500 tahun. Kalau bioplastik hanya 4-5 minggu," kata Alvito, Sabtu (19/3/2022).
Baca juga: Mahasiswa UNY Inovasi Biji Karet Jadi Tempe
Sebelum bereksperimen, Alvito dan Aisyaa telah mempelajari proses penguraian plastik itu melalui berbagai jurnal.
"Kita belajar sendiri baca-baca dari jurnal. Cuman dibantuin sama orangtua beli bahan-bahannya," ungkapnya.
Aisyaa tertarik bereksperimen sampah plastik agar lingkungan menjadi lebih bersih.
Inovasi tersebut mereka dapatkan setelah melewati proses penelitian di laboratorium sekolah yang sudah dilakukan sejak Januari hingga Maret 2022.
Baca juga: Surabaya Terbitkan Aturan Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik, Ini Sanksi bagi yang Melanggar
Hasil eksperimen yang diberi nama JABIC (Jackfruit Bioplastic and Chitosan) itu berhasil meraih sejumlah medali dalam ajang kompetisi sains nasional dan internasional.
Satu di antaranya berhasil meraih medali emas kategori Malaysia Innovation Invention Creativity Association (MIICA) Special Award Youth Internasional Science Fair (YISF).