Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengingatkan seluruh kepala daerah dengan antibodi tinggi untuk tidak lengah dalam menjaga tingkat imunitas masyarakatnya.
Sebab kata Tito, masih ada sekitar 36 juta orang, atau 13,4 persen yang belum memiliki antibodi dari total populasi Indonesia sebesar 270 juta jiwa.
"Dengan adanya temuan dari tim FKMUI, menunjukkan angka cukup tinggi (Masyarakat sudah divaksin). Tetapi saya ingatkan kita jangan euforia. Meskipun daerahnya antibodi tinggi jangan berhenti menerapkan prokes. Dari temuan ini maka kita bisa menentukan kebijakan. Bagi daerah yang temuannya rendah, kita harus sama sama genjot vaksinasi," katanya.
Baca juga: Mendagri Tito Usulkan Babel Susul Jakarta Lakukan Survei Serologi, Ubah Pandemi Jadi Endemi Covid-19
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi mengingatkan bahwa kekuatan antibodi bukanlah berarti dapat menolak penularan virus masuk ke tubuh termasuk Covid-19 dengan berbagai variannya.
Untuk itu, ia menegaskan pentingnya vaksinasi yang terus digenjot oleh seluruh kepala daerah se-Indonesia.
"Dari data ini menunjukkan bahwa imunitas akan tinggi jika adanya infeksi yang masuk ditambah dengan adanya vaksinasi. Suka tidak suka urutannya seperti itu, jadi penting vaksin dulu baru tertular untuk melindungi tubuh. Terakhir, mohon doa restu karena (survei serologi) ini akan dilakukan rutin," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.