Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 13 Tahun di Bengkulu Saksikan Ayah Bunuh Ibunya: Ibu Sudah Penuh Darah

Kompas.com - 20/03/2022, 16:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - RS, seorang ibu rumah tangga di Desa Lubuk Penyamun, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu tewas dibunuh suami sirinya, ES pada Kamis (17/3/2022) malam.

Polisi menyebut pelaku nekat membunuh istri yang dinikahi secara siri karena cemburu. Mereka sudah sebulan pisah ranjang.

Selain itu korban menolak saat diajak rujuk oleh pelaku.

Baca juga: Terbakar Cemburu, Suami di Bengkulu Bunuh Istri Siri

Anak korban saksikan ibu dibunuh sang ayah

Pembunuhan RS disaksikan oleh anak angkat korban, R yang berusia 13 tahun. Ia menjadi saksi kunci pembunuhan yang melibatkan ayah dan ibunya.

Secara perlahan R bercerita detik-detik saat sang ayah membunuh ibunya. Menurutnya pada Kami malam, sang ayah datang ke rumah dan menanyakan soalnya ibunya.

Saat itu R sedang bermain game di ponsel.

"Bapak datang ke rumah saat magrib, bapak saat melihat saya bermain mobile legend, bapak juga menawarkan akun gamenya" cerita R, Jumat (18/3/2022).

Baca juga: Usai Bunuh Istri, Pria di Riau Gantung Diri

"Bapak cuman nanya ada ibu cerita soal bapak, saya cuman bilang ibu cuman bertanya bapak ngasih uang ke saya waktu sekolah," ujar R.

Menurut R saat sang ayah datang, ibunya sedang pergi ke acara pesta pernikahan di Desa Batu Ampar.

Sekitar pukul 22.00 WIB, R yang tidur terbangun mendengar ayah dan ibunya bertengkar. R menceritakan saat itu suasana rumah gaduh dan mendengar suara ibunya meminta tolong.

R yang terbangun melihat ibunya terluka dan berlumuran darah.

"Ibu balik sekitar jam 10 malam, saya tidur di luar, ibu langsung masuk ke kamar. Pas kejadian saya liat ibu sudah minta tolong, ibu sudah penuh darah, saya panggil ibu-ibu, ibu hanya diam saja" jelas anak korban.

Baca juga: Cemburu Berujung Maut, Suami Bunuh Istri lalu Bunuh Diri, Jasad Ditemukan di Sumur

Sementara itu Kepala Desa Lubuk Penyamun, Rasmandani mengatakan RS semala ini dikenal baik dan dan memiliki masalah dengan warga lain.

Menurutnya sebelum kejadian, RS bersama warga lainnya menghadiri pernikahan di Desa Lubuk Penyamun.

"Sebelum kejadian hari Rabu, malamnya korban ikut dengan rombongan kami ke Desa Batu Ampar, untuk Menghadiri Pesta pernikahan Warga Desa Lubuk Penyamun di sana, udah magrib kami ke berangkat" kata Rasmandani. Jum'at (18/3/2022).

Ia menambahkan 2 bulan terakhir korban RS juga sempat mengurus sepupunya di rumah karena sakit.

"Pas pisah ranjang korban lagi mengurusi sepupunya yang sedang sakit" ujar Rasmandani.

Menurut Rasmandani, pelaku ES sempat mencuri dua ponsel milik paman RS. Pelaku kemudian diusir oleh korban setelah mengembalikan satu ponsel yang telah dicuri.

Baca juga: Kronologi Suami Bunuh Istri di Padang Pariaman, Pukul Kepala Korban dengan Batu

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Dua Warga Kulon Progo Tewas Usai Pesta Miras Oplosan, Korban Sempat Tak Bisa Melihat

Dua Warga Kulon Progo Tewas Usai Pesta Miras Oplosan, Korban Sempat Tak Bisa Melihat

Regional
Jasad Pria Ditemukan di Perairan Tanah Bumbu, Diduga Penumpang Kapal Feri

Jasad Pria Ditemukan di Perairan Tanah Bumbu, Diduga Penumpang Kapal Feri

Regional
Sejarah Pendopo Si Panji Banyumas, Pernah Dipindahkan Tanpa Melewati Sungai Serayu

Sejarah Pendopo Si Panji Banyumas, Pernah Dipindahkan Tanpa Melewati Sungai Serayu

Regional
Kisah Pilu Gadis 15 Tahun di Kendari Disekap dan Dianiaya Selama 24 Hari, Awalnya Ditolong Pelaku dan Ibunya

Kisah Pilu Gadis 15 Tahun di Kendari Disekap dan Dianiaya Selama 24 Hari, Awalnya Ditolong Pelaku dan Ibunya

Regional
Babel Mulai Diselimuti Kabut Asap, Ada Gambut Terbakar dan Kiriman dari Sumsel

Babel Mulai Diselimuti Kabut Asap, Ada Gambut Terbakar dan Kiriman dari Sumsel

Regional
Ragam Hias Papua: Ciri Khas dan Motif

Ragam Hias Papua: Ciri Khas dan Motif

Regional
Kasus Kredit Fiktif Rp 61 Miliar, Eks Pejabat Bank Banten Divonis 3 Tahun Penjara

Kasus Kredit Fiktif Rp 61 Miliar, Eks Pejabat Bank Banten Divonis 3 Tahun Penjara

Regional
Peringatan! Tarif Hotel Naik Maksimal 3 Kali Lipat saat MotoGP Mandalika

Peringatan! Tarif Hotel Naik Maksimal 3 Kali Lipat saat MotoGP Mandalika

Regional
Cak Imin Ingin Kalahkan PDI-P di Jateng, Bambang Pacul Khawatir PKB 'Nyerah' Saat Kena Serangan Balik

Cak Imin Ingin Kalahkan PDI-P di Jateng, Bambang Pacul Khawatir PKB "Nyerah" Saat Kena Serangan Balik

Regional
Pantai Binangun di Rembang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Binangun di Rembang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Kepanikan Saat RSUD Karel Sadsuitubun Maluku Tenggara Terbakar, Pasien Dievakuasi

Kepanikan Saat RSUD Karel Sadsuitubun Maluku Tenggara Terbakar, Pasien Dievakuasi

Regional
Pencarian Turis China yang Hilang di Pink Beach Labuan Bajo Terkendala Arus Deras

Pencarian Turis China yang Hilang di Pink Beach Labuan Bajo Terkendala Arus Deras

Regional
2 Hari Pencarian, Wisatawan China yang Hilang di Pink Beach Labuan Bajo Belum Ditemukan

2 Hari Pencarian, Wisatawan China yang Hilang di Pink Beach Labuan Bajo Belum Ditemukan

Regional
Kota Semarang Semakin Panas, Goreng Telur Bisa Tanpa Kompor

Kota Semarang Semakin Panas, Goreng Telur Bisa Tanpa Kompor

Regional
Cerita Siswa di Madiun Dihukum Lari Keliling Lapangan hingga Telapak Kakinya Melepuh

Cerita Siswa di Madiun Dihukum Lari Keliling Lapangan hingga Telapak Kakinya Melepuh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com