Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi di Kendari Meninggal Setelah Ambulans yang Membawanya Mogok Kehabisan Bensin, Ini Penjelasan Dokter

Kompas.com - 20/03/2022, 14:24 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com- Seorang bayi di Kendari, Sulawesi Tenggara meninggal dunia setelah ambulans yang membawanya mogok kehabisan bensin.

Kasus itu berawal saat seorang ibu bernama Juli melahirkan bayinya pada Sabtu (12/3/2022) sekitar pukul 03.00 Wita.

Ia melahirkan di Puskesmas Poasia ditemani sang suami, Fandi. Saat dilahirkan, sang bayi tidak bersuara atau menangis.

Baca juga: Mengapa Bayi Menangis Ketika Lahir? Kenali Beberapa Alasannya

Satu jam kemudian petugas medis Puskesma melakukan tindakan dengan mengeluarkan air ketuban lewat hidung dan mulut.

Namun usaha tersebut tak membuahkan hasil. Bayi itu pun dirujuk ke RSUD Kendari.

Saat dibawa ke RS, bayi yang dibantu oksigen itu dibawa menggunakan ambulans. Namun dalam perjalanan, ambulans tersebut mogok karena kehabisan bensin di kawasan Citraland Kendari.

Selama 15 menit berbagai upaya sudah dilakukan mulai menunggu ambulans lain datang hingga meminta bantuan kendaraan yang melintas.

Baca juga: Perempuan Bakar Ruang RSUD Tanjungbalai karena Tak Diberi Obat Penyubur Bayi Tabung, Polisi: Pelaku Masih dalam Pengejaran

Sayangnya sejumlah mobil yang ditahan tak berhenti untuk memberi tumpangan.

Hingga akhirnya taksi online Maxim melintas dan memberi tumpangan kepada bayi dan petugas medis untuk dibawa ke RS.

Dalam taksi online, bayi tersebut tak mendapatkan oksigen lantaran tabung yang di dalam ambulans berukuran besar dan tak muat jika dibawa ke dalam taksi.

Lima menit setelah tiba di RSUD Kendari, petugas medis menyatakan bayi tersebut meninggal dunia.

Baca juga: Mari Bantu Rafael, Bayi yang Lahir Tanpa Lubang Anus dan Butuh Biaya Operasi

Alami gangguan sejak sebelum lahir

ilustrasi hamil.UNSPLASH/ANASTASIIA CHEPINSKA ilustrasi hamil.
Sementara itu Direktur RSUD Kendari, dr Sukirman membantah, bayi meninggal dunia karena terlambat mendapatkan pertolongan medis.

Ia mengatakan anak pasangan Fandi dan Juli itu meninggal karena mengalami gangguan sejak sebelum lahir.

Menurut Sukirman ibu dari sang bayi mengalami serotinus.

Kehamilan serotinus atau juga disebut postterm merupakan kehamilan lewat waktu dengan umur kehamilan selama 294 hari (42 minggu).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com